6 manfaat penting daun katuk untuk kesehatan |
Kita semua tau kan, untuk mendapatkan kesehatan, terkadang kita tidak harus mengandalkan suplemen atau obat-obatan kimia. Karena ternyata jika kita mau mencari tahu, banyak sekali bahan alami di sekitar kita yang bisa digunakan untuk mengupayakan kesehatan. Dimana tentunya jauh lebih aman karena minim efek sampingnya. Salah satu bahan alami yang bisa Anda manfaatkan kesehatannya adalah daun katuk. Bagi sebagian besar orang, mungkin daun katuk terbilang kurang familiar. Namun yang perlu diketahui, ada banyak manfaat daun katuk yang perlu Anda ketahui untuk kesehatan.
Daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) merupakan jenis tumbuhan yang banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara. Daun katuk tergolong tanaman semak-semak, yang mana memiliki ciri-ciri daunnya yang berwarna hijau gelap, memiliki corak keperakan pada bagian tengah daun, serta ukuran tumbuhannya yang kecil. Oleh sebagian besar masyarakat, daun katuk banyak dimanfaatkan sebagai bahan masakan atau dikonsumsi langsung seperti lalapan. Tak jarang juga banyak masyarakat yang menggunakannya sebagai teh herbal dan suplemen.
Di dalam daun katuk mengandung banyak sekali nutrisi yang bagus sekali jika dikonsumsi oleh tubuh. Kandungan nutrisinya tersebut, antara lain ada protein, lemak, serta, vitamin C, folat, zinc, kalium, magnesium, kalsium, serta zat besi. Selain itu juga mengandung banyak vitamin A, vitamin B, serta berbagai zat antioksidan. Dengan mengonsumsi daun katuk, ada berbagai macam manfaat kesehatan yang akan didapatkan.
Manfaat daun katuk untuk kesehatan tersebut, antara lain:
1. Daun katuk Membantu menurunkan kadar gula darah.
Untuk menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh, Anda bisa memanfaatkan daun katuk. Caranya bisa dengan mengonsumsinya dalam bentuk masakan sayur. Dengan rutin mengonsumsinya, maka secara tidak langsung juga bisa mengurangi resiko diabetes.
2. Mengurangi resiko mengalami obesitas.
Memiliki berat badan berlebih selain kurang bagus untuk kesehatan juga bisa berpengaruh pada penampilan. Untuk mencegah obesitas, maka mengonsumsi daun katuk bisa Anda coba. Hal ini dikarenakan ekstrak dalam daun katuk dipercaya mampu mengurangi pembentukan jaringan lemak dalam tubuh. Sehingga cukup efektif mencegah dari resiko obesitas.
3. Membantu menyembuhkan luka.
Daun katuk memiliki kandungan antioksidan dan memiliki efek anti bakteri, serta anti peradangan. Sehingga dengan mengonsumsi daun katuk dipercaya akan mampu membantu dalam pemulihan atau penyembuhan luka.
4. Mengatasi peradangan.
Peradangan menjadi respons alami yang terjadi pada tubuh ketika mengalami infeksi atau cedera dan biasanya akan membaik dengan sendirinya. Namun peradangan yang terlalu lama juga perlu diantisipasi. Oleh karena itu, mengonsumsi daun katuk bisa membantu untuk mengatasi permasalahan ini. Karena seperti yang kita ketahui, daun katuk memiliki sifat anti peradangan yang bagus.
5. Meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.
Ini bukan rahasia lagi, bahwa produksi ASI pada ibu menyusui sangat dipengaruhi oleh hormon prolatin dan oksitosin. Menurut penelitian, mengonsumsi daun katuk dipercaya mampu membantu meningkatkan kedua hormon tersebut sehingga produksi ASI pun ikut meningkat. Bahkan sampai sekarang pun, produk-produk dari daun katuk masih menjadi andalan berbagai produk tentang Asi.
Baca juga: tips memilih nutrisi kehamilan
6. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Di tengah pandemi corona seperti sekarang ini, meningkatkan daya tahan tubuh sangatlah penting agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Mengonsumsi daun katuk bisa dijadikan salah satu cara alami untuk mendapatkannya. Hal ini dikarenakan di dalam daun katuk mengandung banyak vitamin A, vitamin C, dan antioksidan yang bagus untuk daya tahan tubuh.
Itu tadi sedikit manfaat daun katuk untuk kesehatan yang perlu diketahui. Untuk mengonsumsi daun katuk dengan cara mudah namun tetap alami, Anda bisa membeli produk herbal dari Herbana. Produk herbal yang diolah oleh Herbana sudah melalui penelitian dan fasilitas pabrik terkini yang dipastikan mampu memberikan kualitas tinggi. Untuk mendapatkan produknya pun cukup mudah. Anda bisa mengunjungi website resminya secara langsung dan mengetahui detail produk yang ditawarkan.
Waktu habis melahirkan, setiap hari dikirimi daun katuk sama tetangga sampai bosen. Tapi memang segar dan terbukti melancarkan ASI. Jadi pengen sayur daun katuk lagi.
ReplyDeleteJadi kangen sayur katuk buatan Ibu. Dulu suka dibuatin kalo lagi sakit dan emang adem banget kalo makan itu. Thanks Informasinya!
ReplyDeletewuah ibuku udah jarang masak daun katuk
ReplyDeletesoalnya di wlijo atau bakul sayur jaran ada
kalau pengen daun katuk, ya minta ke saudara, hehe
dulu di kampung ku, daun katuk ini pasti dikonsumsi sama ibu menyusui biar ASInya bisa lancar. diiku sih makan aja, enakk kok hehehe
ReplyDeleteAku tahunya dulu jga buat melancarkan ASI krn saat baru melahirkan sering dibikinin ibuku sayur katuk hehe
ReplyDeleteTernyata banyak manfaat lainnya utk kesehatan tubuh yaa
daun katuk ini identik dengan manfaatnya untuk memperlancar ASI, namun ternyata manfaatnya lebih dari itu ya bisa untuk imunitas tubuh dan juga untuk mencegah obesitas. Pantas ibuku suka juga rebus daun katuk untuk daya tahan tubuh
ReplyDeleteAku dulu waktu hamil anak pertama jadi makanan sehari-hariku ini
ReplyDeleteSaya jadi ingat aromanya sampai sekarang
Meski tidak hamil/menyusui, saya makan sayur katuk karena alasan menjaga imunitas juga. Sayangnya tidak rutin karena panennya sulit.
ReplyDeleteEntah kenapa saya selalu gagal menanam pohon katuk ini.
Di halamanku ada doonk...daun katuk. Alhamdulillah, tetangga-tetangga bahagia kalau anak-anak mereka melahirkan (komplekku kebanyakan orang pensiunan, jadi nenek ngurus cucu uda gak heran), pada minta daun katuk.
ReplyDeleteSenang sekali....rasanya, bisa berbagi.
Ternyata banyak sekali ya manfaat daun katuk ini, saya tahunya hanya buat ibu menyusui agar ASI-nya lancar. Trus istri pernah sih masak daun katuk dibuat sayur gitu.
ReplyDeletewah, ini sayur kesukaanku. ternyata banyak manfaatnya ya. terima kasih infonya
ReplyDelete