Salah satu hal yang saya lakukan di awal saat membuat blog baru adalah riset keyword. Kemudian keyword yang saya dapatkan saya kelompokkan menjadi 3:
- KGR
- Pillar keyword
- Inner Keyword
Pillar keyword adalah keyword yang mempunyai search volume besar.
Keyword Utama dan Keyword Sekunder
Tapi sebelum membahas KGR saya akan memperlihatkan pengelompokan keyword yang umum dipakai agar artikel yang dibuat bisa rangking untuk banyak keyword yang relevan.
Setiap keyword yang relevan dikumpulkan menjadi satu lalu dipilih 1 keyword utama dan sisanya menjadi keyword sekunder. Keyword utama biasanya dipilih yang mempunyai search volume paling besar. Kemudian diimplementasikan ke artikel sesuai kaidah SEO yang baik agar artikel terindeks dengan keywords yang ditargetkan tadi.
Contoh sekumpulan keyword yang relevan beserta search volume:
- bahaya bulu kucing 1000 (keyword utama)
- bahaya bulu kucing bagi wanita 250
- apakah bulu kucing berbahaya 200
- bahaya bulu kucing bagi pria 150
- bahaya bulu kucing bagi manusia 150
Mengenal Keyword Golden Ratio (KGR)
Keyword golden ratio (KGR) adalah penemuan seorang blogger bernama Doug Cunnington. Merupakan teknik untuk menemukan keyword yang mempunyai search volume cukup bagus namun kompetisinya sangat rendah.
Saya menyukai penggunaan KGR karena banyak keyword-nya yang bisa rangking di page one tanpa backlink dalam waktu yang relatif cepat. Tentu saja diikuti oleh datangnya trafik organik yang lumayan, jadi memudahkan kita meskipun pada saat itu belum ada backlink yang di tanam.
Karena itulah saya biasanya mendahulukan membuat artikel berbasis KGR, agar blog saya cepat mendatangkan trafik organik. Blog meskipun tergolong baru pun dalam waktu singkat bisa mempunyai trafik organik dan itu bisa menjaga semangat untuk giat ngeblog.
Cara Meriset KGR
Rumus KGR adalah allintitle results : search volume = KGR. Langkahnya adalah mencari keyword yang mempunyai search volume 250 ke bawah lalu dihitung KGRnya. Jika nilai KGR:
1. 0,25 ke bawah, keyword dengan cepat bisa rangking di top 100.
2. Antara 0,25-1, keyword dengan cepat bisa rangking di top 250.
3. 1 ke atas, kompetisinya tinggi.
Yang ideal adalah mendapatkan keyword dengan KGR 0,25, tapi KGR di bawah 1 juga layak diperjuangkan. Sedangkan kalau KGR di atas 1 saya pilih meninggalkan keyword tersebut.
Saya akan memberi sebuah contoh saat dulu melihat riset keyword untuk sebuah blog kucing Fanicat.com. Waktu itu terlihat mendapatkan banyak keyword, jumlahnya ribuan, dan saya melihat itu di kelompokkan mana yang mempunyai search volume 250 ke bawah. Salah satunya adalah keyword “anak kucing baru lahir boleh dipegang” dengan search volume 150.
Keyword tersebut di Googling dengan allintitle: anak kucing baru lahir boleh dipegang. Hasilnya ada 28 halaman situs yang menargetkan keyword tersebut.
Lalu dihitung nilai KGRnya 28:150 = 0,18. Nilainya di bawah 0,25 dan masuk kriteria. Kemudian dilanjutkan dengan keyword lainnya hingga waktu itu mendapatkan 9 keyword dengan KGR 1 ke bawah.
Hasil KGR
Saya suka mendahulukan menulis dan publish artikel yang menargetkan keyword berbasis KGR. Hasilnya cukup menyenangkan, sebagian keyword langsung menempati rangking yang lumayan.
Bahkan ada keyword yang begitu dipublish artikelnya, langsung rangking 15. Enam hari kemudian rangkingnya jadi 10, dan sekitar sebulan kemudian rangking 1. Hingga sekarang Alhamdulillah stabil di rangking 1-2. Daebak!
Tapi tidak semua keyword performanya bagus. Dari 9 keyword hampir separuhnya tidak masuk page one:
Jadi jika ingin hasil yang bagus dari KGR sebaiknya publish minimal 20 artikel berbasis KGR. Lebih banyak lebih bagus.
Di blog tersebut, meskipun hanya 5 artikel yang rangkingnya bagus, namun menyumbang trafik cukup lumayan. 5 artikel KGR tersebut pada September 2020 menyumbang 3000an pageviews, lumayan:
Memaksimalkan Hasil
Semoga informasi yang saya share di atas ada manfaatnya dan bisa membantu mendatangkan trafik dalam waktu cukup singkat. Cuma agar hasilnya lebih maksimal dari pengalaman saya niche website yang fokus pada satu topik hasilnya akan lebih bagus.
Niche website memang powerful, sih. Biasanya tidak butuh backlink yang banyak untuk menaikkan rangking keyword. Juga waktu yang dibutuhkan lebih sedikit.
Jika sekiranya tulisan ini bermanfaat, bisa dibagi ke temanmu yang juga suka ngeblog. Jika ada sesuatu yang ingin ditambahkan, ditanyakan, atau dibantah silakan tinggalkan komentar kalian di bawah.
Baca juga:
· Pelatihan fundamental SEO on page
Kada paham mehitungnya. Trus nyari KGRnya di mana? Paling puyeng dah kl ada semacam soal cerita matematika... terangkanlah wahai coach 👉👈
ReplyDeleteRiset keyword dulu, bisa pake ubersuggest, ahrefs trial, dll. Kumpulin keyword yang punya search volume 250 ke bawah.
DeleteKemudian masing2 keyword digoogling allintitle:keyword. Nanti di bagian atas muncul berapa hasil pencariannya. Hasil itu dibagi dengan search volume, hasilnya adalah KGR.
Makasih banyak mbak Ruli
ReplyDeleteWah bisa diterapkan nih hehehe. Mantabbbb kak ilmunya....
ReplyDeleteHihihi, makasih mas joe, ini sambil belajar juga
Deletemba, apakah ada contoh lainnya? hehe masih newbie mau banyak belajar :)
ReplyDelete