Singapura ke Johor Bahru Naik Bis

Assalamualaikum...

Akhirnya sempat meneruskan postingan yang tertunda, pengalaman aku dari Singapura ke johor bahru naik bis. Dimana memang tujuan aku saat itu memang mau ke Johor, Singapura hanya transit.

Dari Singapura ke Johor Bahru naik Bis


      Sedikit cerita, kalau aku saat itu ke Johor dalam rangka mengikuti seminar International bidang engineering, selain memang untuk mempublikasikan hasil tesis aku ke ranah international, juga untuk syarat wajib kelulusan aku dari kuliah S2 aku, jadilah aku ke Johor bersama teman-teman kuliah aku.

     Kenapa naik bis? Sebenarnya ada aja pesawat yang langsung direct ke Johor. Tapi kami sengaja melalui Singapura karena lebih murah dan mau ngebolang aja sama teman-teman. Kalau dengan biaya yang sama bisa jalan-jalan sekalian di Singapura, why not?

Btw, tidak banyak foto yang bisa aku bagikan tentang perjalanan ini karena aku melakukan perjalanan tengah malam. Kamera hp ku sangat tidak mendukung foto malam dan memang saat itu lokasinya pun minim cahaya.

Perjalanan Singapura ke Johor Bahru Naik Bis 

1. Melalui MRT Kranji

Di awali dengan naik MRT menuju Kranji. Kami tiba di Singapura dengan pesawat siang, langsung makan di Changi Airport. Saat itu kami sudah puas berkeliling Singapura. Waktu menujukkan pukul 21.00. Ada 2 MRT yang memiliki jalur ke Johor, namun karena petugas mengatakan akan tutup di pukul 22.00 maka kami memilih melalui Kranji karena lebih dekat, semoga sempat tiba di Kranji sebelum tutup. Begitu pikir kami, dan alhamdulillah begitu tiba di Kranji itu pukul 22.00 kurang sedikit, hehehe...

2. Antri bis CW 2.6 SGD

Ternyata oh ternyata, ya bener sih MRTnya tutup pukul 22.00 tetapi itu antrian bis menuju Johor ternyata mengular, sampe rasa-rasanya itu lebih dari 300 meter dari titik awal. Situasinya aku seperti melihat sisi lain Singapura yang biasanya. MRT Kranji itu kotor dan bau, juga gelap dan jauh banget dari Singapura yang biasa kulihat yang bersih, higienis dan tampak wah...

Tapi ya sudahlah, antri dijalani dengan sabar dan tawakal sampe akhirnya kami tiba di pucuk antrian. Disini tidak perlu mengeluarkan paspor dll. Cukup mengatakan 4 orang, lalu petugas bilang aku harus membayar $10 lebih beberapa cent. Dan bersyukurnya koper kami kabin semua, jadi mudah naik turun bis.

Fyi, kenapa ramai dan mengular? Karena saat itu hari jumat, ya itu weekend. Disanalah waktunya, orang-orang Johor yang merantau ke Singapura kembali pulang. Jadi rata-rata yang antri itu adalah pekerja atau mahasiswa, tidak ada anak-anak di antrian dan rata-rata cuma membawa tas kecil atau ransel. Tidak membawa koper seperti kami. Kebayang kalau saat itu membawa koper besar, ya ampun rempong kaliii.. 

Baca juga: tips memilih hotel di Singapura

   Jalur di jam ini tidak aku rekomendasikan untuk kalian yang bawaannya banyak atau sama anak-anak. Aku yang pake koper kabin saja, itu parkir di kaki, akhirnya kakiku naik diatas koper. Teman-temanku antri di gang bis. Dan bis ini juga memuat penumpang yang berdiri, cuma masih dipantau kapasitasnya, jadi gak lebay banget sesaknya.

   Nah, awalnya dengan jam yang nyaris jam 11 malam, kami sempat takut tidak kebagian bis. Ternyata antrian di belakang kami masih terus bertambah panjang, dan mbak-mbak yang antri bilang, jangan khawatir semua yang antri ini pasti keangkut dan antriannya gak lama. Memang benar, meski antri yang puanjangggg buangettt tadi, itu jalannya cepat karena bis lewat tiap 10 menit. Seperti khas Singapura kota sibuk, semua orang bergerak sangat cepat disini, jangan coba-coba selow lebay disini.

3. Pemeriksaan imigrasi Singapura 

Inilah detik-detik kita melintasi perbatasan dua negera Singapura - Malaysia. Aku pikir, di bis itu akan lama, dalam kondisi tengah malam dan sangat lelah dari Indonesia dan puter-puter Singapura, pengen kan merem di bis apalagi bisnya adem. Tapi ternyata perjalanannya sangat singkat. Baru aja duduk ambil nafas, mata mulai terhanyut ingin terlelap, tapi belum sempet merem apalagi bobo. Terus kaget karena harus uda turun dan seperti biasa, semua orang disini jalannya cepet banget ya, kaya takut telat gitu.

    By the way, pemeriksaan imigrasi saat disini sangat mudah dan orangnya ramah. Tidak seperti di changi yang imigrasinya tanpa senyum dan relatif agak ketus kalau bicara. Aku pikir memang settingan default imigrasi harus begitu karena harus terlihat tegas menghadapi semua orang tapi ternyata yang disini enggak, dan tidak ada antrian. 

Kan paspor negara lain ada antrian sendiri, tidak sama loketnya dengan paspor Malaysia jadi kami tidak antri dan sangat singkat, tidak banyak pertanyaan dan mulus, dont worry be happy.

4. Naik Bis lagi

Ingat meskipun ganti bis, kita harus naik bis lagi dengan jenis yang sama nomernya dengan yang kita naik sebelumnya. Jadi kalau dari Singapura naik dengan bis kode CW maka lanjut lagi dengan bis Kode CW. Jika salah naik, alamat kalian akan kesasar. Tapi jangan khawatir karen sebelum naik bis ada petugas yang akan memeriksa karcis kita. Jadi jangan sampai ilang karcisnya, bentukan karcis bisnya mirip kaya karcis bis Indonesia cuma secarik kertas gitu.

    Petugas akan mengarahkan kita untuk naik sesuai karcis tadi jadi gak bingung cari-cari juga. Dan pastikan jika berangkat bersama teman-teman tidak terpisah dengan bis yang berbeda. Thats why, kalian harus tunggu-tungguan dan saling mengimbangi. Jangan sampai, teman-teman kalian jalannya cepat dan langkah besar, kita malah santai-santai dan langkah kecil. Wkwkwk auto terpisah bis kalian nanti. Jangan pula santai-santai bareng karena ada jam tutupnya, bukan 24 jam buka ini bis perbatasan.


5. Pemeriksaan bagasi dan Imigrasi (lagi)

Nah yang kali ini sedikit lebih lama di bisnya daripada sebelumnya yang cuma 10 menit. Tapi tetep gak sampai bikin ketiduran alias belum sempat tidur udah keburu sampai. Again, semua orang turun dan berjalan cepat. Kali ini, menemui petugas imigrasi dan pemeriksaan bagasi (lagi) yang kali ini untuk memasuki wilayah Malaysia tepatnya Johor bahru.

     Kali ini, mengimbangi orang-orang yang berjalan cepat, maka imigrasi pun mudah dan cepat. Jangan lupa, ambil jalur paspor sesuai negaranya, jangan masuk di antrian paspor warga lokal malaysia ya. Untuk bagasi, semua aman, ya iyalah emangnya aku bawa apa. Anyway alat bagasi disini jadul, kaya kotor dan alat lama gitu. Enggak seperti di Singapura yang alat pendeteksinya terlihat bagus, bersih dan canggih. Intinya, di fase ini, Singapura ke Johor baru naik Bis akan segera berakhir karena sudah tiba di Johor.

6. JB Sentral

       JB sentral adalah tujuan akhir semacam kaya stasiun gitu dimana ada pintu kedatangan atau keberangkatan. Disana sebutnya pintu ketibaan dan perlepasan, hehehe unik ya.

Dewan Ketibaan dan Perlepasan JB Sentral

     Keluar dari JB sentral ini, ya mirip dikit sama kaya di Indonesia dimana banyak laki-laki yang menawarkan jasa taksi dan sebagainya. Namun saya dan teman-teman memilih untuk memesan grab. Karena lebih praktis dan bisa memilih tarif yang sesuai untuk kami petungan. Agak lama juga menunggunya karena di depan luar JB sentral itu padat buangetttt orang yang sedang menunggu jemputan setiba dari Singapura padahal sudah tengah malam banget jam 11an gitu.

         Alhamdulillah, sekitar 30 menit kemudian tibalah kami di lokasi hotel tempat aku dan teman-teman menginap.  

============

      Nah itu tadi sedikit pengalaman aku ke Johor dari Singapura menggunakan mode transportasi bus. Dibilang hemat ya adalah hematnya, pengalaman seru udah pasti, tapi yang jelas lebih lama dan lebih capek ketimbang naik pesawat yang langsung direct Surabaya-Johor. Semoga informasi ini bermanfaat ya. Fyi, Perjalanannya aku lakukan pada bulan februari 2023 ya.

    

21 comments

  1. Tapi seru banget nih ya kak bisa ke sana bersama teman-teman

    ReplyDelete
  2. Hemat si hemat ya, Kak. Tapi makin capek juga sih ya. Semangat deh, Kak

    ReplyDelete
  3. Bukannya makin lama nih ya, Kak. Soalnya naik bis gitu hehe

    ReplyDelete
  4. Gapapa deh Kak capek yang penting bisa seru-seru an sama teman

    ReplyDelete
  5. Saya pingin banget si dari dulu ke Singapura tapi belum kesampaian haha

    ReplyDelete
  6. nah ini jalur darat yang belum pernah aku cobain, selama ini milihnya via udara
    rencananya untuk trip selanjutnya mau cobain jalur ini, masih belum fix juga ini

    ReplyDelete
  7. Mba aku lupa pas naik bis dari SG ke Penang dulu. Cuma sekali itu aku naik bis. Yg bawa koper gede, berarti harus turunin kopernya ga sih? Atau ga perlu Krn pasti bus yg dipake nanti sama Ama sebelumnya? Lupa banget aku. Udh lamaaa soalnya naik bis dr sana ke Malaysia

    Jujur udh ga terlalu tertarik naik bis, tapi kalopun nanti naik bis lagi di sana, aku maunya berangkat weekday, biar ga ketemu antrian panjang weekend 😁

    ReplyDelete
  8. HAHAHA EMAAANGGG. Hindari ke Johor di hari Jumat malam, aku begini pas kedua kalinya ke Johor tahun 2014. Antreannya puanjaaanggg. Kalau mau sepi, ambil weekday pagi hari setelah peak hours, sekitar jam 9 atau 10.

    Sekarang udah ada direct flight ke Johor yang harganya terjangkau, bisa naik AirAsia atau TransNusa.

    JB Sentral itu transport hub, ada terminal bus dan stasiun kereta api. Kalau naik KA dari Singapura, atau mau naik KA ke Kuala Lumpur, ya dari JB Sentral ini.

    ReplyDelete
  9. Perjalanan nyambi berpetualang ya mba ruli hihi aku baru tau nih kalau di singapura ternyata ada area yg nggak bersihnya juga

    ReplyDelete
  10. Senengnya bisa travelling ke 2 negara sekaligus ya mbak. Apalagi naik bis bisa lihat pemandangan kota. Jadi kangen bisa ke Malaysia. Aku belum pernah ke Johor Baru

    ReplyDelete
  11. Aku pernah naik bus dari Kuala Lumpur ke Singapura bersama teman-teman juga. Wah ini bisa jadi referensi juga ya kalau mau ke Johor dari Singapura, karena sebenarnya seru sih naik bus gini.

    ReplyDelete
  12. Wah, iya nih naik bus dari Singapura ke Johor baru tentunya lebih lama dan panjaaaaang ya. Tetapiiii, karena perginya bareng teman kan rasanya ga sebete itu hahaha.... AKu sih belum pernah. Bagus ini bisa aku baca kembali kalau suatu hari nanti pengen naik bus seperti mbak Ruli. Impianku traveling 3 negara Asia ini berempat bareng suami dan anak2 aamiin.

    ReplyDelete
  13. Mirip perjalanan dari Jawa ke Bali nih Kak, kalau pakai pesawat udah pasti cepet dan tidak capek, beda kalau diniati lewat perjalanan darat dan naik kapal penyebrangan, udah pasti capek tapi seruuu

    ReplyDelete

  14. Paling degdeg an di bagian imigrasi. Tapi iya lho kalo di Changi tuh yang bagian ceki2nya bener2 flat, ngga senyum dan agakjudes hehe. Emang settingan default kali ya? Hehehe. Kalau di Bangkok ngga sih tapi. Kalo Malay aku belum pernah. Semoga bisa ke sana deh. Aamiin!

    ReplyDelete
  15. Walaupun lebih lama dan juga capek, tapi seru menurutku jadi deg-degan dan jadi tambahan pengalaman ya mba Ruli. Hehehe. Aku belum pernah tapi nambah pengalaman bagiku

    ReplyDelete
  16. Wah seru ini
    Kapan lagi bisa travelling dua negara dengan menggunakan bus ya
    Meski capek yang penting hemat dan dapat banyak cerita pastinya

    ReplyDelete
  17. Wiii seruuu beudss, aku juga pengin ngebolang assoy gini ama bestie😍🙏
    udah ada artikelnya, tinggal dinapaktilasi aja.
    makasiii mbaaaa

    ReplyDelete
  18. Seru yaa.. perjalanan menggunakan transportasi massal.
    Kalau melihat caranya naik bis, mungkin uda sama kayak naik transjakarta yaa..
    Antrian yang mengular dan kudu banyak bersabar.

    ReplyDelete
  19. Meski lama tapi tetap menyenangkan, Mbak. Bisa dianggap bentuk lain pikniknya. Misal pergi naik pesawat pulang naik bis. Saya pernah baca buku antologi teman2 TKI yg bercerita pengalamannya. Salah satunya perjalanan seperti ini. Bisa dijadikan buku nih Mbak

    ReplyDelete
  20. Aw Legolas eh Legoland impianku dan anak-anak... aku belum pernah ke negara tetangga, kendati pun dekat dan sudah murah tapi tetep aja belum kesampean hehe. Asik banget yaa naik bus aja udah bisa ngetrip ke dua negara.

    ReplyDelete
  21. ga bayangin antrian di imigrasinya Johor hahaha. Antrian imigrasi darat SG-Johor itu masya Allah. apalagi kalau bawa anak2. Mbak Ruli aku seneng baca cerita mbak Ruli ini. Gimana? mau lanjut S3 hehehe

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..