Hari raya idul adha, kurban kemana tahun ini?

 


       Pekan lalu umat muslim di seluruh dunia baru saja merayakan hari raya idul adha dimana perayaan hari besar yang satu ini memang identik dengan hari raya haji karena dilakukan di saat umat muslim lain sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah dan identik dengan sebutan hari raya kurban karena di hari tersebut di sunnahkan untuk memotong hewan ternak untuk dibagikan ke masyarakat yang biasa disebut hewan kurban.

Setiap tahun aku selalu mengusahakan diri untuk bisa berkurban, semampuku saja, kadang ikut kurban 1/7 dari hewan sapi, atau pernah juga seekor kambing. Biasanya kami ikut kurban juga variatif, pernah ikut kurban dalam komplek kami tinggal, ikut di sekolah anak, atau di daerah lain. Tidak ada keharusan berkurban dimana, yang penting berusaha sebisa mungkin berkurban karena di sunnahkan setiap tahun berkurban. Hewannya pun bebas asalkan hewan ternak. bisa berupa sapi, kambing, domba tapi tidak boleh berupa ayam. 

Dua tahun terakhir, entah kenapa hatiku tergerak setelah menonton sebuah berita di televisi bahwa ada beberapa daerah di pelosok pulau Jawa tidak mengadakan sembelihan kurban karena warganya tidak ada yang mampu. Sehingga setelah solat idul adha tidak mengadakan kegiatan apa-apa, tidak ada kegiatan sembelih hewan kurban, memotong-motong dan membagikan ke warga. Sedih sekali aku melihatnya, sementara di kotaku, hewan ternak melimpah dan hampir tiap tempat seperti mesjid atau sekolah atau lembaga-lembaga melakukan penyembelihan kurban. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut berkurban di dekat tempat tinggalku melainkan berkurban di daerah pelosok yang lebih memerlukan pembagian daging kurban.

Tentu saja aku sama sekali tidak menganggap kurban di kota itu salah, dan berbagi ke pelosok adalah benar. Yang terpikir olehku hanyalah, jika yang di kota sudah cukup banyak, tak ada salahnya kita ke pelosok jika mampu menjangkaunya. Aku sudah melakukan ini sejak kurban tahun lalu. 

Pada hari H setelah solat Ied, Anak-anakku pun sangat antusias kuajak ke pelosok meski jalan kesana tidak mudah, jauh dan tidak mulus, aspalnya banyak berlubang, becek dan debu. Ditambah dengan cuaca panas siang hari menambah lengkap perjuangan kesana. Tapi sampai di lokasi kami sangat senang melihat anak-anak panti sangat antusias memotong dan menguliti si kambing kurban tadi. Akupun tak lupa membawakan bumbu masak untuk juru dapur panti asuhan. Aku bawakan bumbu karih, bumbu sop dan tusuk sate. Terserah nanti mau dimasak apa kambingnya. 

Setelah cukup puas melihat suasana memotong kambing kami pamit pulang dan tak lupa kami meminta maaf kepada pihak panti asuhan karena telah merepotkan semua orang di Panti. Namun alhamdulillah Bapak dari pihak panti sangat senang dan tidak keberatan dengan kambing yang kami bawa. Bahkan beliau tidak keberatan jika lain waktu kami datang lagi. Dalam hatiku memang ada kepuasan tersendiri tatkala panti-panti asuhan di kota tercukupi pembagian daging kurban, dan yang di pelosok pun mendapatkan kebahagiaan yang sama. Karena sejatinya kurban itu memanglah berbagi kebahagiaan agar semua umat muslim bahagia menikmati hidangan-hidangan enak di hari raya.


Aku menyadari sekali, islam bukanlah agama yang menyusahkan, jadi berbagi ke pelosok memang tidak ada anjuran-anjuran khusus. Ya kebetulan saja, aku bisa kesana dan disana juga kebetulan tidak ada yang berkurban. Mood orang kalau mau berkurban juga beda-beda, tinggal pilih saja mau dimana, hewan apa, dan dibagikan kemana.


       Contoh lain yang menarik, aku liat pada JNE, karena idul adha tahun ini JNE bekerjasama dengan tiki membagikan 4000 daging kurban di 62 kota cabang JNE berada, acara ini kemudian diberi gelaran #TIKIJNEIdulAdhaBareng. Masya Allah.. 4000 daging kurban itu gak sedikit dan JNE membagikannya merata ke berbagai daerah. Maka 4000 keluarga pula berbahagia tahun ini merayakan idul Adha. Daging kurban pun di khususkan untuk yatim dan dhuafa yang berada di sekitaran cabang JNE.

Giveaway berhadiah kambing kurban


   Dan yang lebih menarik lagi, JNE juga mengadakan giveaway bertajuk #GameSiJoni berhadiah kambing kurban. Seumur hidup aku, baru kali ini menemukan giveaway berhadiah kambing kurban. Bagi sebagian orang, memiliki kesempatan berkurban merupakan kesempatan yang langka yang mungkin sulit terwujud dan JNE menangkap peluang itu untuk berbagi kebahagiaan. Tak tanggung-tanggung kambing yang dijadikan hadiah giveaway berjumlah 32 ekor sesuai dengan jumlah usia JNE yang tahun ini berusia 32 tahun. Aku seneng banget perusahaan besar sekelas JNE dan tiki berkolaborasi untuk jadi perantara connecting happiness. 






5 comments

  1. wah keren juga ini kegiatan idul adha nya. Kece juga ini pembagian daging kurban menggunakan besek bambu yang tentunya sangat ramah lingkungan. Seandainya semuanya seperti ini pasti bagus nih. BTW JNE menangkap peluang itu untuk berbagi kebahagiaan kesemua orang ya

    ReplyDelete
  2. Tahun ini kami nggak melihat pemotongan hewan qurban. Karena ada kegiatan lainnya. JNE ini ok banget ya kalau bikin program.

    ReplyDelete
  3. Bener banget mba, kasian ya anak-anak panti yang dipelosok nggak bisa merayakan serunya idul adha. Kalau mesjid-mesjid dekat rumah sudah banyak hewan kurbannya gak ada salahnya sih menjangkau pelosok yang kiranya gak kebagian. Makasih mba idenya, kali aja nanti bisa berkurban dan menjangkau pelosok. Wah, asik nih ada giveaway hewan kurban. Jarang-jarang lho, biasa hadiahnya uang atau skincare.

    ReplyDelete
  4. Wah keren nih JNE kemarin bagi2 kambing yaaa :D
    Kalau kami selama di sini pakai lembaga gtu hehe, soalnya kalau beli langsung suka bingung gmn ciri2 hewan kurban yg bagus dan khawatir rempong masaknya. Bisa disalurkan ke pelosok jg.
    Mungkin kalau pas iduladha mudik gtu beli kambing langsung biar bisa dinikmati sekeluarga juga, selain bagi2 tetangga (aamiinin dulu) :D

    ReplyDelete
  5. Mbak itu pantinya di daerah mana? Ternyata tidak terlalu jauh dari kita tinggal ada lokasi yang tidak tersentuh pembagian daging kurban ya. Semoga ulun juga bisa mencontoh kegiatan Mbak Ruli dan keluarga, berbagi kurban pada lokasi yang sangat membutuhkan.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..