Buku Bahagia Bersama, Review dan Renungan

Buku bahagia bersama


Apa yang terlintas di benak kalian ketika membaca judul blog ini? oh, sebuah review buku, ada JNE dan ada kartun. Mungkin isinya tak lain adalah cerita JNE membawa kebahagiaan orang melalui paket-paket yang diantarnya. Aku pun demikian ketika awal mengetahui tentang buku ini. Benar kata orang-orang, jangan menilai buku hanya dari sampulnya. Maka pilihan anda sudah tepat ketika memutuskan mampir ke postingan blog ini, karena di dalamnya anda akan mendapat sebuah review yang mungkin bisa merubah sedikit pandangan anda tentang buku ini di awal tadi.

Sampai suatu hari aku ikut Deklarasi Hpari Bahagia Bersama, dimana saat itu ada Ivan Gunawan dan Melanie Subono. Kedua tokoh ini kukenal sebagai orang yang memang bawaannya happy dan punya kepedulian tinggi soal sosial, terutama Melanie subono yang sudah lama aku kenal sebagai relawan. Bersama Kang Maman mengulas tentang buku ini. Tiga kata kunci yang aku dapat di acara tersebut dan diulas mendalam di buku Bahagia bersama adalah berbagi, memberi dan menyantuni.

Buku Bahagia Bersama

Judul buku   : Bahagia bersama
penulis          : Kang Maman
Kartunis        : Mice Cartoon
ISBN            : 9786020528380
Penerbit        : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tebal             : 193 Halaman

Entah kapan terakhir kali aku membaca buku self improvement semacam ini, pandemi memaksaku lebih banyak membaca buku sekolah ketiga anakku dan menjadi guru sd dan tk setiap harinya. Mendapat kesempatan membaca buku seperti ini membuat aku seperti me time, karena adanya kartun-kartun, membuat bacaan menjadi ringan dan mudah dicerna. 193 halaman serasa sekejap saja usai. Apa isinya? Sebenarnya aku pun bingung memulainya, seakan seisi buku ini sulit untuk kupilih mana yang akan tampilkan cuplikannya. Isinya semua asupan bergizi untuk otak, semua berfaedah, semua menarik. Ingin sekali rasanya aku bilang, kamu baca sendiri sajalah. Tapi aku sadar, tentu orang mampir membaca ini untuk mencari reviewnya terlebih dahulu, bukan?

Buku ini membuka pemikiran kita untuk bisa merasakan bahagia melalui jalan berbagi. Disamping metode kumpul keluarga atau orang tercinta, jalan-jalan, bersenang-senang, melakukan hobby, dan berbagai metode, maka berbagi adalah salah satu jalan menuju bahagia. Tak hanya bahagia di dunia tapi bahagia dunia akhirat. Jika anda berpikir isinya adalah berbagi ala JNE dengan mengantar paket, anda tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar. Karena dalam buku ini Kang Maman menceritakan sudut pandang yang berbeda, tentang kegiatan berbagi dari JNE yang tidak banyak diketahui orang termasuk aku yang tak banyak tau kegiatan JNE, aku hanya tau JNE adalah kurir dengan layanan jawara, sudah, itu saja.

Apakah Kang Maman menulis ini karena ada "pesan khusus" dari JNE? tentu tidak, buku ini bahkan tidak di edit oleh pihak JNE, isinya pun bukan tentang JNE semua. Isi utama buku ini adalah tentang berbagi yang tak akan mengurangi, maka didalamnya seperti kumpulan cerita berbagai hal yang membahagiakan "akibat" dari berbagi. Berbagi apa saja, tak hanya barang, namun juga berbagi tenaga, waktu, bahkan berbagi ceritapun jadi sensasi positif. Di halaman lima saja kita akan menemukan sebuah narasi tentang hasil penelitian Staphanie Post yang ada di buku Why Good Things happen to Good People, dimana buku tersebut menunjukkan kesimpulan bahwa "berbagi kepada sesama dapat meningkatkan kesehatan penderita penyakit kronis" sedahsyat itu efek berbagi. Sehingga ajaran agama pun menjadi ilmiah ketika bertemu dengan yang namanya berbagi, memberi, menyantuni. 

...Dan apa saja yang nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (QS. Saba':39)

di buku ini diceritakan satu hal menarik yang tak banyak orang tau, sehingga turut andil membuat JNE makin berjaya. Yaitu nilai-nilai kerja yang ditanamkan oleh pendiri JNE, almarhum Soeprapto Suparno dalam "4 Baik":
  1. Pelayanan yang baik
  2. Pengelolaan usaha yang baik
  3. Jiwa sosial yang baik
  4. perilaku yang baik
Hal yang sangat membekas dari buku ini dibenakku adalah Nasihat, berbagi tidak harus menunggu kaya, berbagi saat kaya itu biasa, tapi berbagilah kapan saja karena tidak akan mengurangi. Namun jika kelak menjadi orang kaya, banyak-banyaklah memberi.

Meski pendiri JNE sangat menekankan prinsip berbagi secara islam, bukan berarti semua karyawan JNE beragama muslim. Ada juga yang beragama lain dan turut serta berbagi. Karena berbagi sedianya memang diajarkan seluruh agama bukan hanya islam. Jika kemudian berbagi dapat membawa pegawai JNE bisa pergi umroh dan membangun masjid, maka yang beragama lain pun juga pergi wisata religi sesuai agamanya masing-masing. Semua masih dalam jalur menerapkan toleransi beragama. Karena itu pula buku ini bagus dibaca bukan hanya untuk muslim, namun baik untuk semua warga negara Indonesia. 




"Kita bisa berbeda dalam banyak hal; suku, agama, ras, juga golongan. Tapi kita sama, kita satu, kita saudara dalam kemanusiaan" -M. Feriadi Soeprapto.

Connecting Happiness


Dalam buku ini ada kisah rintisan karyawan JNE yang berjuang dari bawah hingga para petinggi-petinggi JNE, mitra JNE, yang menjadi sumbu pemanas kegiatan berbagi ini. Ada kisah artis Komeng yang sangat peduli pada kebahagiaan rekan-rekan kerjanya, Paulus Madur pemerhati kaum miskin di Jakarta, dan banyak kisah heroik lain dalam berbagi ada disini. semua memiliki tujuan yang sama yaitu connecting happiness, sesuai dengan prinsip utama JNE.

Connecting happiness: Energi positif selalu bertemu dengan energi sejenis (Bahagia bersama, hal. 18)

Jika kalian memang senang berbagi, buku ini akan membakar semangat kalian untuk terus berbagi kebahagiaan dan menyantuni sebanyak-banyaknya. Jika kalian bukan aktivis pekerja sosial, kalian juga tetap harus baca buku ini, untuk memupuk rasa empati dan kemanusiaan yang ada dalam diri. Jika kalian butuh bahagia, dimana rasa itu mungkin telah lama kalian cari, buku ini dapat membuka pikiran dimana masih ada metode-metode yang bisa di praktikkan untuk mendapatkan bahagia yang "fix no debat". 

Jne - connecting happiness


JNE seolah membabat habis semua kegiatan sosial, dari donasi makanan, membangun mesjid, zakat tak akan pernah lupa, menyantuni yatim, menyalurkan donasi ke pelosok-pelosok secara gratis hingga membahagiakan karyawannya dengan umroh dan kegiatan spiritual lainnya. 


Banyak pelajaran yang bikin aku banyak mengalami self improvement setelah membaca ini. Aku merasa termotivasi lagi untuk berbagi lebih banyak. Berbagi menjadi investasi untuk kebahagiaan aku sendiri juga. Jika kita telah memiliki empati yang tinggi terhadap kesulitan orang-orang di sekitar, maka buku ini bisa memupuk rasa itu lebih dalam lagi.  Tulisan yang dibuat berdasarkan true story di lapangan memang terasa mendalam tiap jengkal kalimatnya ya.

Orang-orang baik tak hidup untuk dirinya sendiri. Ia hidup juga untuk orang lain. Menjadi Cahaya, membawa cahaya, memberi dan membagikannya kepada sesama. Kepada merekalah, aku iri. Teramat iri (Buku Bahagia bersama, hal. 61)

Kartun-kartun di dalam buku ini membuat tiap cerita jadi lebih mudah dicerna karena seperti membayangkan setiap kejadian terjadi melalui gambar-gambar tersebut. Aku agak terharu, melihat berbagai kartun perjuangan para pegawai JNE mengantarkan paket. Apalagi ya di masa pandemi begini. Tanpa JNE mungkin akan kesulitan mendapatkan kebutuhan-kebutuhan kita karena semua-semua yang dibeli online adalah melalui jasa kurir JNE.

Bagi kita mungkin kurir biasa saja, tapi bagi orang yang tinggal di pedalaman, bagi orang yang tinggal jauh dari kota, kurir adalah pahlawan penembus batas, bagaimana perjuangan kurir menembus banjir, menembus daerah terisolir, bahkan rute horor. mengantar paket online shop hingga mengantar barang-barang penting dan berharga seperti mengirim ASI, kendaraan hingga on board courrier yang membawa barang bernilai tinggi hingga keluar negeri. semuanya pada akhirnya membawa para pekerja keras JNE ke level-level tertinggi setelah pengabdian sekian tahun lamanya.

Berkat Berbagi, Memberi dan Menyantuni, JNE seakan mendapat keajaiban 2x sepanjang sejarah yaitu saat krisis moneter 1998 dan Pandemi covid-19, dimana banyak usaha gulung tikar justru JNE makin melejit lebih tinggi. Virus kebaikan yang ditanamkan turun temurun, membuat JNE justru berterimakasih kepada anak-anak yatim dan duafa, karena semua ini pasti tak lain berkat doa mereka juga.

Tak ada gading yang tak retak


Setiap karya pasti punya kekurangan, buku ini seolah tak punya pembuka, isi dan penutup karena semuanya berupa isi, bahkan dari awal sudah berupa inti cerita hingga akhir halamannya. Kondisi seperti ini membuatku membacanya maju mundur bolak balik seolah enggan berhenti, mau ku ulang lagi terkadang aku lupa tadi di halaman berapa yang menarik. Hingga aku menempelkan banyak sekali pembatas bacaan dalam buku ini, hehehe...

Hal ini tidak mengurangi dari esensi penting yang dibawa buku ini. Menurutku buku ini bagus juga dibaca para anak muda untuk membakar semangat mereka berbagi kebahagiaan. Tak sekedar orang yang suka sosial saja yang perlu membacanya. 

Nah begitulah akhir dari review buku ini, di akhir cerita aku mengajak kalian semua merenung. Apakah kalian sudah terinspirasi untuk berubah? untuk menebar banyak kebaikan dan connecting happiness melalui berbagi, memberi dan menyantuni. Bahagia bersama adalah ketika melihat orang lain makan, dan kita ikutan kenyang. Selamat mempraktikkan...

8 comments

  1. Baca ini tersentuh iya, apalagi kata-katanya cukup menjadi renungan. Sudah jarang juga membaca buku self improvement kayaknya harus mulai membacanya lagi.

    ReplyDelete
  2. Aku masih terkesan sama alm. pemimpin JNE dulu mantep banget prinsip yang disampaikan. Hemm, pesan dari review ini bagus pokoknya.

    ReplyDelete
  3. Aku udh tertarik Krn buku ini bergambar, jadi anakku juga bisa baca, dan aku yakin dia bakal suka :).

    Pernah baca cerita ttg pendiri JNE ini, dan aku udh salut Ama background beliau yg memang selalu berusaha pantang menyerah. Keluarganya juga baik2. Untuk jasa pengiriman, bersyukur di Deket rumahku ada Jne. Jadi ini yg paling sering aku pakai, dan so far ga pernah kecewa.

    ReplyDelete
  4. dari judulnya udah bikin penasaran, sepanjang membaca pasti bawaannya hepi
    apalagi di dalam bukunya juga diselingi sama ilustrasi yang colorfull

    ReplyDelete
  5. Aku suka baca buku jenis begini. Sangat inspiratif dan membuat kita juga jadi tergerak untuk bergerak secara positif dan memberikan manfaat bagi sekitar. Sukses terus JNE, kalian keren!

    ReplyDelete
  6. Wah bener,kita hanya taunya JNE sebagai perusahaan kurir jempolan.Ternyata didalamnya ada semangat berbagi yang tinggi,yg ditanamkan para pendiri.salut bgt

    ReplyDelete
  7. gambarnya bagus banget yaa ini bukunya. awalnya kupikir ini bukunya tentang sejarah JNE ternyata bukan ya

    ReplyDelete
  8. Aku baru tahu ada buku tentang nilai moril yang bagus dengan semangat berbagi dari ownernya. Benar yaa ku pikir pas liat cover itu buku aku mengira cerita perusahan. Eh nyatanya salah. Hihi

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..