Tips Berbelanja Online Secara Aman Selama Pandemi


Menghadapi pandemi yang hampir dua tahun ini, hampir semua sektor ekonomi berjatuhan, bahkan ribuan pekerja akhirnya terpaksa di PHK oleh para pengusaha. Dengan kondisi yang serba sulit, banyak akhirnya orang yang akhirnya banting setir menjadi pengusaha kecil skala UKM. yang awalnya usaha home made hanya menjadi usaha sampingan hingga akhirnya kini menjadi usaha utama sebagai penyadang perekonomian keluarga. Melihat kondisi teman-teman saya terutama yang berdomisili di Jawa, dimana tingkat penyebaran Covid sangat parah, banyak teman-teman kenalan saya yang akhirnya juga kehilangan pekerjaan, bahkan beberapa teman ada yang kehilangan pemasukan beserta pencari nafkahnya.  

Aku mungkin beruntung menjadi salah seorang istri dari karyawan yang hingga hari ini penghasilannya masih sama, meski ada imbasnya yaitu tidak mendapatkan THR selama dua kali lebaran berturut-turut, tidak mendapatkan bonus tahunan, bagi kami tetap sangat bersyukur karena pemasukan keluarga masih sama, dan yang utama juga perusahaan tempat suami bekerja masih beroperasi. Dalam kondisi ini, saya memang belum terpikir untuk membuka usaha karena saya masih sangat sibuk mengurus ketiga anak saya, dan sejak pandemi kami tidak lagi menggunakan ART yang pulang pergi otomatis kesibukan saya menjadi IRT menjadi sangat melimpah. 

Bagaimana membantu Usaha Teman

Dengan kondisi ekonomi saya yang masih relatif stabil dan padatnya rutinitas saya di rumah, saat ini saya lebih banyak memberikan dukungan kepada para pelaku UKM dengan membeli produk dagangan mereka. Kadang kalau anak-anak butuh cemilan, daripada saya yang lelah ini makin lelah saya memilih membeli jajanan milik teman sendiri, untuk membantu perekonomiannya. Saya terbantu dengan kemudahan, teman-teman saya pun terbantu dengan pembelian saya. 

Tapi selama ini saya hanya berusaha untuk membantu teman-teman atau kenalan saya yang disekitar saja, saya sangat jarang membeli produk UKM dengan jarak jauh, karena khawatir rusak, khawatir telat sampai atau bahkan khawatir membawa Covid karena panjangnya jarak perjalanan. Padahal ingin sekali membantu teman-teman bahkan saudara-saudara saya yang jauh untuk bisa membantu usaha mereka selama pandemi. 

Saya lalu berpikir, bagaimana membantu usaha teman yang jauh, mau ikut beli tapi usahanya jual makanan, jual tanaman, yang notabene kita takut rusak saat deliverynya. 


Acara Webinar Tiki Seller Online

Nah, seperti biasa ditengah kesibukan saya sebagai Ibu, saya juga seorang blogger yang senang sekali mengikuti acara online, bagi saya itu adalah me time ditengah kesibukan saya sehari-hari. Kebetulan acara yang saya hadiri kali ini adalah online zoom bersama Tiki dan seorang pengusaha tanaman hias bernama Mbak Rina yang menggeluti usaha tanaman hias sejak 2017. Webinar kali ini bertema tentang seller online, wah aku tertarik banget ikut acara ini karena sebagai pembeli online aku pun ingin nelihat bagaimana sudut pandang penjual, siapa tau infonya bisa saya bagikan ke teman-teman yang menjadi penjual online, san saya pun sebagai pembeli online jadi bisa tau bagaimana menjadi pembeli online yang bijak selama pandemi.

Belajar jadi buyer aman dan bijak bareng Tiki


Tentang UKM bunga hias

Semua sudah pada tau kan selama pandemi berlangsung usaha penjualan bunga jadi naik daun, bahkan aku jadinya tau ada harga-harga bunga yang dihargai perhelai daunnya, semua jadi hype sejak diberlakukan kewajiban stay at home bagia masyarakat. semua beramai-ramai mencari kegiatan positif selama di rumah, termasuk hobby merawat bunga. 

Nah berkenalan dengan Mbak Rina selaku narasumber acara yang menceritakan awalnya hanya berjualan di pameran-pameran. hingga kemudian merambah menjadi penjual online. Awalnya sempat pesimis, siapa yang akan membeli bunga-bunganya, pesimis juga bagaimana mengirimkannya ke daerah-daerah, karena mengirim tanaman itu tidak mudah, salah dikit bisa mati ketika tiba di tujuan.

Saya suka sekali ketika beliau bilang, setiap penjual itu memiliki segmen pembeli masing-masing, sudah ada jalur rejekinya. Bagaimana beliau ketika menghadapi nyinyiran orang-orang yang mengatakan harga tanaman beliau mahal, lebih baik beli kebutuhan rumah tangga. Padahal harga yang beliau jual sebanding dengan kesulitan saat mengembang biakan tanaman tersebut. Beliau hanya menjawab "Kalau orang lebih memilih beli sembako ketimbang bunga, pasti akan ada orang lain yang akan tetap membeli bunga karena sudah tercukupi sembakonya" bener juga, itu sangat benar. Orang-orang yang menggeluti sebuah hobby biasanya sudah tercukupi kebutuhan dan kewajiban lainnya. Jadi yakin saja, apapun yang kita jual akan memiliki segmen pasarnya tersendiri.

Layanan Tiki untuk kirim Tanaman dan Ikan


lalu beliau juga memaparkan bagaimana keberadaan ekspedisi sangat membantu penjualan beliau dengan memberikan layanan khusus untuk mengirim tanaman. tentu dengan syarat karantina dan lainnya sudah terpenuhi. agar paket tersebut legal dikirim ke berbagai penjuru. Cerita ini jadi menginspirasi aku sebagai pembeli, oh ternyata aku tidak hanya bisa membantu ukm disekitarku, tapi aku juga bisa membeli produk-produk UKM luar daerah, yang penting saat pengiriman lancar dan aman.

Dari cerita bunga hias ini juga ada satu inspirasi penting yang bisa diambil, bahwa setiap penjual sudah memiliki segmen pasar masing-masing. Sudah ada rejekinya masing-masing tinggal bagaimana kita berjuang menjemput rejeki tersebut. Tidak perlu takut jika produk yang kita jual berbeda dari kebanyakan yang dijual orang pada umumnya, jangan takut sebelum mencoba. Fasilitas sudah tersedia disekitar kita, maka bagaimana kita menggunakan fasilitas tersebut untuk menjadi penjual yang terpercaya dan memberikan layanan terbaik untuk pembeli. Yang penting kita Berani berubah untuk terus jadi lebih baik dan make people happy.

Menggunakan Jasa Tiki

Siapa yang tidak kenal tiki? jasa pengiriman yang udah eksis di Indonesia sejak 1970. bahkan aku pun belum lahir saat itu. Honestly, saat bertugas ke berbagai daerah mengikuti suamiku dulu, hanya jasa pengiriman Tiki ini yang jadi andalanku, jadi menulis tentang Tiki ini bagiku semacam menceritakan tentang kawan lama saja. Jadi hingga saat ini Tiki memiliki jaringan operasional yang tersedia di 65 kota besar di Indonesia dengan lebih dari 500 kantor perwakilan dan lebih dari 3700 gerai. Tiki bahkan menghidupi 6000 karyawan dari hasil operasionalnya selama 51 tahun terakhir. 

By the way, melalui aplikasi Tiki (udah pada instal belom?), selain layanan kirim tanaman dan ikan yang aku ceritakan tadi, apakah teman-teman sekalian sudah tau banyak sekali fitur Tiki yang mempermudah kegiatan delivery kita selama pandemi. Intinya, Tiki sudah beradaptasi untuk bisa memenuhi semua kebutuhan kita. Ada 3 layanan unggulan Tiki yang sangat membantu memfasilitasi kita beraktivitas jual beli online selama masa pandemi, antara lain:

1. Serlok (Seller Online Booking)

Ini adalah sebuah kemitraan antara pedagang online dengan Tiki dimana dengan menjalin kemitraan ini para penjual online bisa mendapatkan profit lebih. Nah ini tentu jadi kabar gembira bagi emak-emak yang di rumah nyambi berjualan online ya. Untuk lengkapnya bisa langsung cek ke website atau aplikasi Tiki ya.

Serlok Tiki


2. Jempol Gratis

Ini adalah layanan antar JEMPut OnLine GRATIS yang diberikan Tiki, layanan ini bagus banget mendukung gerak gerik jual beli selama PPKM berlangsung agar kita tetap aman di rumah. Untuk Paket kita sendiri, jangan khawatir karena Tiki juga menjamin paket kita di semprot disinfektan agar tetap higienis.

3. PUTAR

Layanan jemPUT AntaR ini adalah layanan berbasi aplikasi chat whatsapp dengan layanan maksimal hanya 3 jam. Untuk saat ini layanan ini berlaku di wilayah DKI Jakarta dan Bandung. Layanan ini bagus banget untuk layanan delivery produk yang harus segera tiba. Untuk 2kg saja biaya PUTARnya hanya Rp15.000, lho. 

Layanan Putar Tiki


Masih banyak lagi layanan menarik di aplikasi Tiki yang sangat memudahkan kita selaku penjual ataupun pembeli, seperti program membership, jasa packaging, drive thru, E-signature, sampai ke layanan pengiriman kuliner Nusantara via layanan SDS, lengkap banget kan.


Tips Sebagai Buyer

Dengan banyaknya layanan Tiki ini, tak lupa Tiki juga memberikan tips loh, jadi saat wabinar kemarin, tidak hanya informasi versi penjual yang bisa didapat, melainkan juga edukasi dari sudut pembeli. Tiki menghadirkan narasumber dari pihak Tiki sendiri, tips sebagai buyer agar bisa membeli secara bijak dan benar. Jangan sampai ketipu penjual online, jangan sampai salah pilih layanan expedisi, jangan sampai dapat produk yang zonk, dan sebagainya. 

Nah ini dia beberapa tips yang saya rangkum berdasarkan tips dari Tiki dan pengalaman saya pribadi selaku online buyer:

  1. Cari tau reputasi penjual. Ini penting sekali untuk tau latar belakang penjualannya. Jika membeli melalui ecommerce harus rajin cek rating dan review dari pemberi lainnya, agar tau reputasi penjualnya bagus atau tidak, jangan sampai tertipu hanya dengan tertarik produknya
  2. Membeli melalui marketplace. Supaya aman, disarankan melalui marketplace seperti Tokopedia, shopee, lazada, atau marketplace lainnya yang ada di Indonesia. Karena dana yang kita punya relatif lebih aman. Ecommerce biasanya memastikan semua berjalan baik baru kemudian dana bisa dilepas ke penjual
  3. Tidak tergiur harga murah. Harga murah merupakan cara pedagang bersaing, tapi dalam penjualan online kadang foto saja bisa menipu, jadi jangan tertipu harga murah melainkan harus pastikan dulu reputasi dan review seperti yang aku jelaskan diatas tadi.
  4. Metode pembayaran aman. Sudah sering mendengar saran jangan berikan pin atau kode OTP ke siapapun. Selain masalah keamanan sandi, pastikan juga kondisi kita aman saat membayar, maka jangan memilih pembayaran via atm jika kondisi pandemi gak memungkinkan. Pilih pembayaran via virtual account atau mbanking lebih enak.
  5. Pilih Jasa pengiriman terpercaya. Jasa pengiriman sekarang makin menjamur, jadi pastikan ketika berbelanja online kita memilih jasa pengiriman yang terpercaya. Yang pengirimannya bagus, lancar dan bagus prokesnya. Karena selain keamanan transaksi, kita maunya juga kiriman kita tidak membawa virus kan. Jadi harus menggunakan expedisi yang ketat prokesnya. Dan kalau terjadi apa-apa mudah untuk komplainnya.
  6. Taat prokes. Pastikan kita saat menerima kiriman tetap menjaga protokol kesehatan. Bisa minimalkan kontak dengan menggantung di pagar atau jika harus kontak, maka tetap gunakan masker dan segera semprot bungkus kiriman dengan disinfektan. Demi keamanan semua pihak, maka prokes tetap harus dijaga ketat.
Untuk Tiki sendiri punya layanan sales counter yang buka 24 jam dan cintact center yang buka dari senin-minggu dari pagi hingga malam. 

Nah, jadi untuk teman-teman yang mungkin berada di posisi seperti aku dimana kondisi keuangannya relatif masih stabil, bisa loh menggunakan informasi yang aku share tadi untuk membantu penjual-penjual online di masa pandemi. Mungkin membantu dagangan teman dan kerabat, meski jauh tetap bisa dibeli. Yuk saling support agar ekonomi masyarakat yang sedang down bisa sedikit terbantu dengan pembelian kita. Dan jangan kasih tempat sedikit pun untuk para pedagang online yang nakal, kita harus belanja sesuai tips buyer yang cerdas agar tidak terjebak. 

Untuk para pedagang online, jangan lupa untuk terus memilih ekspedisi pengantaran yang tepat untuk memuaskan layanan ke pembeli. Dan tetap menjaga protokol kesehatan selama berjualan online. Tetap sehat dan semangat yaaa semuanya.






7 comments

  1. Salah satu coping mechanism supaya engga stres adalah..... shopping online :D
    Tapi memang syarat ketentuan berlaku yha.
    salah satunya, pilih ekspedisi yg reliable kayak TIKI ini.

    ReplyDelete
  2. TIKI sangat ramah pada penjual. Bahkan penjual bunga online pun. Bayangkan saja, ga semua ekspedisi mau lho kirim bunga dan ikan yang punya risiko mati di jalan

    ReplyDelete
  3. Aku suka TIKi ini legend dan pernah ikut acaranya pas di bukalapak. Program yang diusung kekinian jadi enak kirim barangnya.

    ReplyDelete
  4. Udah 51 tahun aja ya TIKI ini. Pantesan sejak kecil udah akrab banget sama jasa pengantaran ini.
    Btw aku juga di posisi buyer, Mbak. Kadang mikir juga kalau mau beli barang-barang riwil kayak bunga gitu. Ternyata TIKI lebih aman ya untuk pengiriman bunga dan ikan gitu. Makasih sharingnya, Mbak :)

    ReplyDelete
  5. Aku juga kalau belanja online lbh suka ke marketplace jd uangnya gak langsung diterima seller gtu, melainkan ma MP-nya dulu.
    Baru kalau dah puas tinggal bilang udah diterima deh.
    Jasa pengiriman nih penting banget utk memastikan barang sampai selamat ke tujuan ya mbak. Piih yg jelas2 berpengalaman deh.

    ReplyDelete
  6. Memilih jasa pengiriman menjadi pilihan yang kudu dipertimbangkan, apalagi belinya barang elektronik secara online.
    Alhamdulillah,
    Selama PPKM dan dirumahaja 2 tahun ini, kami selalu mengandalkan jasa pengiriman terbaik untuk belanja online, TIKI.

    ReplyDelete
  7. Nah bener berbelanja online pun harus kudu selektif dan hati-hati ya Mba.
    Apalagi sekarang makin banyak penipuan online

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..