Saat Jam Tangan Terbaru Membuatku 'Keren' Maksimal

Almarhum Pakde adalah salah seorang bapak yang sangat aku kagumi setelah Bapakku sendiri. Banyak hal yang beliau ajarkan padaku yang hingga kini mempengaruhi hidupku. Termasuk tentang komitmen kita terhadap waktu. 



Ketika aku kuliah di Kota Malang, Bapakku yang merupakan adik Pakde, menitipkan aku untuk tinggal di rumah Pakde. Tentu saja karena bapakku yang tinggal di Kalimantan khawatir jika saat itu aku nge-kos karena baru mengenal tanah jawa. Dari situlah didikan pakde bermula, di saat-saat penting pencarian jati diri usia mahasiswa. 

Pakde sangat disiplin soal waktu, selain penarapan disiplin beliau pun memberikan contoh tauladan dengan maksimal. Saat itu beliau menjabat sebagai Manager sebuah pabrik gula. Rumah dinas beliau, tepat di depan pabrik. Sangat mudah bagi beliau untuk pergi ke kantor di menit-menit jelang jam kerja dimulai. Tapi tidak dilakukan. 

Beliau tetap bangun pagi, berangkat lebih awal, tak lupa membaca koran dan nonton berita pagi. Ketika disana, tidak ada istilah bangun siang. libur tidak libur tetap harus bangun pagi, jika masih capek,  boleh rebahan tapi tidak boleh tidur lagi. Tidak ada istilah telat, jam karet, dsb. 

Beliau bukan tentara tapi sangat disiplin soal waktu. Dan itu katanya sudah Pakde terapkan sejak muda dulu, sejak masih jadi buruh pabrik. Lalu aku tergelitik bertanya sama pakde "kenapa pakde harus berangkat pagi-pagi sekali padahal jarak ke kantor tinggal melangkah 2 menit dan pakde kan sekarang sudah atasan juga. Misal terlambat 1-2 menit pun rasanya tidak masalah, kan? " tanyaku, 

lalu pakde menjawab
"kalau kamu tepat waktu, mungkin waktu tidak bisa membalasnya. Tapi Allah akan menghitung itu sebagai usaha dan akan berbalas dikemudian hari dalam bentuk lain. Contohnya kesuksesan, orang sukses tidak bisa dengan instan tapi dengan kerja keras, tepat waktu, menghargai setiap waktu, disiplin juga sama prestasi kerja" kata pakde kurang lebih begitu. 

"kalau kamu mau memilih karyawan, pasti kamu lebih memilih karyawan yang pinter dan rajin datang lebih awal kan ketimbang yang pinter tapi suka telat-telat" lanjut pakde lagi. 

Penjelasan pakde rasanya tajam langsung ke titik hatiku yang paling prinsip. Betul, waktu bukan hanya uang. Melainkan komitmen dan attitude. Aku seperti menyadari kenapa akhirnya karir pakde begitu bagus dan beliau sungguh di hormati para rekan-rekan kerja beliau. 



Entah kenapa sejak itu,  aku jadi terobsesi punya jam tangan yang bagus. Jam yang benar-benar jam. Dulu, bagiku jam hanya untuk tampil keren. Jadi aku beli jam ala kadarnya, kalau rusak ya sudah. Gak pakai jam. Fungsi jam saat itu tidak benar-benar untuk manajemen waktu. Bahkan mungkin ku lihat pun tidak, dan lebih suka tanya 'sekarang jam berapa ya?' hahaha.. Dasar anak muda labil. 

Setelah penjelasan pakde yang sangat inspiratif itu, aku mulai menabung untuk bisa punya jam yang bagus, aku menyimpan semua angpau lebaran yang aku terima hingga akhirnya aku bisa membeli jam tangan yang ori dan keren. Jam pertama dan beli sendiri gak akan terlupa pengalaman itu. dan ternyata harga memang gak bohong ya. Sangat awet loh, sejak aku membelinya tahun 2004, baru dinyatakan rusak itu tahun 2016. Setelah ia bersamaku kurang lebih 12 tahun. 

Sejak itu, fungsi jam tangan bagiku, bukan hanya sekedar untuk tampil keren dengan jam tangan terbaru, melainkan juga alat untuk mencapai segala target-targetku. Menghargai setiap menit yang ada. Berusaha untuk selalu tepat waktu bahkan datang lebih awal. 

Dengan tepat waktu dan datang lebih awal itu pula, yang menunjukkan attitude kita, sebagai bukti betapa inginnya kita mematuhi aturan atau betapa menghargainya kita pada suatu acara. Karena itu juga, setiap aku terlambat datang pada suatu acara/janji aku akan banyak meminta maaf. Bagiku pribadi, sangat malu jika sampai terlambat. Meski kadang aku telatnya di acara-acara yang tidak formal sekalipun, bagiku terlambat sebisa mungkin kucegah. 

Bicara soal jam tangan yang akhirnya seperti barang wajib bagi aksesorisku. Maka aku sangat hati-hati dalam membeli jam. Maklum, aku juga bukan anak orang kaya. Jadi beli jamnya tidak bisa sering-sering, jadi sebisa mungkin jamku harus awet, longlasting designnya, dan Ori. 

Aku suka berburu jam bagus itu biasanya pas ada Promo Ramadhan, rasanya hampir semua fashion seller akan memberikan harga bagus saat ramadhan ya kan. Bukan cuma jam tangan wanita,  tapi jam tangan pria dan anak-anak pun sale semua kalau ramadhan. 



Eh telat ya ngebahas ramadhan padahal sudah mau idul adha, hahaha.. Ya gapapa sih, kan kita berharap dapat bertemu terus dengan ramadhan. Tahun berikutnya dan seterusnya. 

Biasanya kalo aku berhasil mendapatkan promo ramadhan menarik, aku akhirnya bisa tampil 'keren' saat lebaran. Hahaha.. Kenapa harus aku kasih tanda kutip? Karena keren dalam hal ini, bagiku bukan soal jam tangan yang cakep secara pandangan mata saja, melainkan juga karena itu ramadhan.

Tampil keren dengan jam tangan terbaru

Kalau secara pandangan mata, keren sudah pasti ya. Promo ramadhan kadang membuat kita jadi bisa membeli jam tangan terbaru yang kita taksir berat dengan harga lebih ekonomis. Dan tentunya membuat penampilan jadi stylist dan kepercayaan diri kita meningkat.

Tapi kalau keren secara soul. Ramadhan itu, adalah pembuktian seberapa disiplinnya kita pada waktu. Baik waktu puasa, tarawih, saur, dan ibadah lainnya. Ramadhan juga ajang perubahan diri kita menjadi lebih baik, bukan cuma dalam hal ibadah melainkan juga dalam manajemen waktu. Saat harus beribadah tapi semua kegiatan tetap berjalan seperti biasa. Waktu istirahat berkurang tapi harus tetap ontime setiap saat. Bagiku, itu keren bro.. 

Nonton yuk video inspiratif dibawah ini, siapa tau kamu jadi terinspirasi


Jadi keren secara jiwa dan keren secara penampilan itulah yang ku namakan 'keren' maksimal. 


23 comments

  1. prinsip pak de nya mbak, pegangan orang-orang sukses masa lalu ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampai sekarang prinsip itu masih layak dipegang ya kan :)

      Delete
  2. Wah, Pakdenya keren.. Saya juga baru aja tertarik soal jam.. padahal dulu merasa cukup melihat waktu dari ponsel.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe.. Iya dulu cm mengandalkan jam dinding jg saya. Skrg dengan jam tangan jadi lebih ontime

      Delete
  3. Orang-orang yang sukses benar-benar dari bawah, biasanya memang disiplin waktu banget ya, Mbak. Ya pantes aja mereka sukses ya. Kalau aku sendiri belum bisa disiplin waktu, masih sering telat kalau ada janji/acara. Ada aja alasannya kalau telat. Huh. Malu-maluin ya, :(

    ReplyDelete
  4. Wah, mantap banget mba prinsip Pakdenya. Jadi orang yang menghargai waktu itu emang jadi tantangan banget, dan kalau sudah terbiasa menghargai waktu itu kayaknya hidupnya enak. Salah satunya dia gak akan khawatir to do listnya gak dikerjakan, karena udah disiplin waktu banget.

    Ngomong-ngomong jam tangan ya, emang sih kalau orang rata-rata prinsipnya gak usah banyak-banyak punya jam tangan satu aja cukup kok yang penting awet. Hahaha

    ReplyDelete
  5. betul ay dan orang kita cenderung banyak yg gak menhargai waktu

    ReplyDelete
  6. Alat yang keren kadang berguna untuk memotivasi diri jadi lebih baik ya. Aku juga wajib pakai jam tangan dan beli yang agak berkualitas sekalian, supaya tahan lama dan tidak mengganggu manajemen waktu harian.

    ReplyDelete
  7. Berasa dapat tamparan dari artikel ini 😭 dulu kan gak papa lah telat toh jam banjar sering telat😭 tapi sekarang udah belajar menghargai waktu, walau sedetik pun tetap perlu dihargai, karena waktu gak bisa diulang, jadi harus bisa memanfaatkan semaaksimal mungkin hihi 🙃🙃

    ReplyDelete
  8. Beberapa orang beranggapan korupsi itu soal uang!
    Padahal terlambat itu juga korupsi, korupsi waktu.

    Jadi ingat waktu jadi praktisi HRD baru dan menerapkan kedisiplian jam kerja.
    Aku malah jadi sosok paling tidak favorit di perusahaan.
    Masih ingat kan ya, mbak curhatku di depan hotel malam itu.


    ReplyDelete
  9. Asyiik jam tangan baru, aku pun lebih senang pakai jam tangan daripad perhiasan gelang emas, hehehe

    ReplyDelete
  10. Huhuu...jadi merasa tertusuk, mba Ruli.
    Secara...aku ini anaknya hobi ngaret.

    Semoga setelah membaca tulisan mba Ruli ini, saya bisa merubah kebiasaan buruk ini.
    Bismillah...

    ReplyDelete
  11. Wohoo ini sih jam tangan yang isinya merk2 berkelas

    Pernah tuh aku cek satu2. Diliatin satu2 sampe air liur menetes. Pas inget dompet, tentu air mata menetes. Hiks. Mahalnyaaa. Tapi ya memang sebanding sama kualitas sih

    ReplyDelete
  12. Aduh waktu memang sangatlah berarti apalagi kalo ditempat kerjaan telat sedikit aja langsumg kena potongan.
    .
    Makanya harus punya jam tangan nih selain buat fashion sebagai tempat buat pengingat waktu ketika berangkat bekerja

    ReplyDelete
  13. Hmmm, sampai sekarang masalah disiplin masih jadi cita-cita yang terus berusaha digapai. Well it's a challenge anyway, memang gak mudah merubah nya, namun gak berarti mustahil kan,

    ReplyDelete
  14. Waktu sesuatu yg nggak akan kembali. Tapi masih banyak yang menyia-nyiakannya. Semoga aku bisa menghargai waktu lebih baik lagi. Makasih nasehat pakdenya mbak.

    ReplyDelete
  15. Iya ya mbak, jam tangan itu gak sekadar gaya tapi jg bikin kita ingat betapa berharganya waktu di dunia ini. Sebab waktu yg hilang gak akan pernah kembali.

    ReplyDelete
  16. saya sekarang juga cuma pake 1 jam tangan aja mba yang selain menunjukkan waktu juga menghitung jumlah langkah.. jadi selain tepat waktu, juga biar tahu bahwa untuk hidup sehat harus 8k langkah per hari hehee

    ReplyDelete
  17. Pakde nya juara Mbak, aku suka last minute gitu kalau masuk kerja. Mungkin aku harus berubah yah,, biar bosa berubah.. dan lebih menghargai waktu

    ReplyDelete
  18. Wah menohok sekali. Aku sering telat kalau ada janji atau acara:(

    ReplyDelete
  19. aku paling nggak bisa kalo nggak make jam tangan, pasti ada yg aneh banget. soalnya selalu merasa kalo jam tangan mengambarkan aku yg disiplin waktu, meski masih suka ngaret wkwkw

    ReplyDelete
  20. Wah.... waktu sungguh berharga dan harus menghargai setiap yang berhubungan dengan waktu karena ngga bisa diputar kembali. Untuk itu kita perlu juga make jam tangan yang bagus biar sering sering ngelirik jadi ngga lupa waktu hehehe

    ReplyDelete
  21. aku juga kadang jadi tambah pede loh mbak kalo lagi pake jam tangan meskipun bukan pakai jam tangan yg branded hihi

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..