Pilar-Pilar Penyangga Kota Pendidikan

        Sejak belasan tahun lalu, Banjarbaru mendapat julukan kota pelajar. Entah darimana julukan itu berasal, tapi nyatanya memang dibanding kota-kota lain di Kalimantan Selatan, di kota inilah banyak terkumpul sekolah-sekolah favorit termasuk juga kampus-kampus unggulan kebanggaan masyarakat Kalimantan selatan. Termasuk saya saat itu mengadu nasib, bersekolah di salah satu SMA terbaik di kota ini.


Banjarbaru, kota pendidikan Kalimantan Selatan
(Sumber: Tribunnews)

        Tahun berganti, hingga kemudian saya memiliki anak yang bersekolah di berbagai jenjang dari Paud hingga sekolah menengah di Banjarbaru. Dari sinilah saya baru menyadari kenapa kota ini kemudian dikenal sebagai kota pendidikan. Semangat belajar siswa di kota ini sangat tinggi dan fasilitas belajar disini cukup lengkap dibandingkan kota-kota lainnya di Kalimantan Selatan, tak heran banyak siswa berprestasi dari Kalimantan Selatan berasal dari Banjarbaru. Pendidikan di kota Banjarbaru sangat diutamakan, sampai diberbagai sudut kota yang terlihat kebanyakan adalah kegiatan para pelajar dan mahasiswa.

       Selain karena sekolah bagus dan siswa berprestasi di kota Banjarbaru ini, ternyata kota ini pun dipenuhi oleh guru-guru berdedikasi tinggi yang totalitas dalam mengajar bahkan aktivitasnya tak semuanya tertangkap oleh google. Guru-guru dengan pengabdian tulus dan jam terbang tinggi, yang tak melulu diimbangi dengan tuntutan gaji besar. Merekalah pilar-pilar penopang Banjarbaru sang Kota Pendidikan di Kalimantan Selatan.


Suprapti Ningsih, Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards Provinsi Bidang Pendidikan Tahun 2018

     Ketika anak-anak saat mulai memasuki jenjang sekolah saya menyadari totalitas para guru yang mendidik anak-anak saya, saya bahkan sangat terkejut ketika mengetahui bocoran nominal gaji mereka yang menurut saya sangat minim jika disesuaikan jam kerja dan bagaimana totalitasnya dalam mendidik setiap murid. Pendapatan minimum kerja maksimum, begitu saya menebutnya kala itu. Dan ternyata, guru-guru yang totalitas dalam mengabdi seperti ini, banyak jumlahnya di kota Banjarbaru. Merekalah pilar-pilar penyangga sehingga Banjarbaru tetap bertahan memiliki gelar Kota Pendidikan.

Suprapti Ningsih, Penerima Apresiasi
SATU Indonesia Awards Provinsi, tahun 2018

Perkenalkan salah satunya, Suprapti Ningsih. Jika googling nama beliau di Internet, tak banyak berita yang mengulas namanya, salah satu pilar penyangga pendidikan di Banjarbaru. Suprapti telah bergerak secara nyata membagikan ilmu kepada anak-anak kurang mampu, anak berkebutuhan khusus hingga lanjut usia (lansia) sejak tahun 2010 hingga saat ini. Mendirikan bimbingan belajar gubuk pintar sejak tahun 2010, dimana saat itu Suprapti sendiri masih berstatus mahasiswa dari STIKIP-PGRI Banjarmasin dan bimbingan segala usia yang diberikan Suprapti saat itu semuanya gratis. 

Kegiatan Suprapti ini kemudian tertangkap oleh Astra Indonesia Award, dimana PT. Astra International Tbk terus menghidupkan semangat sumpah pemuda untuk para generasi muda yang memberi manfaat besar bagi masyarakat di seluruh penjuru Nusantara dalam Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards. Ada lima bidang yang terus di apresiasi oleh Astra yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi. Karena itulah pengabdian Suprapti di bidang pendidikan ini lantas mendapatkan apresiasi.

Tantangan Besar Pendidikan di Kota

        Di Kota, biasanya anak-anak terbiasa dengan persaingan belajar yang tinggi dan semangat belajar besar untuk mengimbangi pola belajar yang maju dan dinamis. Orang tua pun, tak kalah dinamisnya melengkapi pendidikan formal anak dengan bimbingan belajar untuk melengkapi kekurangan dari pendidikan formal. Tak heran begitu banyak bentuk les tersedia di kota besar.

        Berawal dari keprihatinan Bu Etty, begitu orang biasa memanggil Suprapti, pada salah satu anak yang tidak bisa membaca padahal saat itu usianya sudah SD yang seharusnya sudah bisa membaca. Seperti dinamisnya kota-kota besar dan persaingan tinggi dalam belajar, umumnya orang tua akan mempercepat kemampuan anak membaca dengan les membaca menulis berhitung atau biasa disebut Calistung. 

         Tempat les calistung pun banyak tersedia di Banjarbaru, namun tak semua orang tua mampu melengkapi pendidikan dengan biaya les, tak semua anak pula mau dan bisa diajari oleh orang tuanya karena keterbatasan kemampuan orang tua itu sendiri.  Namun ada semangat saja tak cukup kalau tak ada fasilitas penunjangnya. Dari situlah awal Suprapti mendirikan Gubuk Pintar untuk mengajari satu anak tadi yang tak mampu untuk les calistung. Dari situlah semua bermula dan muridnya bertambah.

        Gubuk Pintar adalah sebuah pos kamling yang disulap menjadi tempat bimbingan belajar calistung. Yang awalnya hanya satu anak kemudian berkembang menjadi banyak. Lalu berkembang menjadi tempat les lanjut usia (lansia) juga. Ternyata di kota besar pun masih ada lansia yang masih buta aksara. Sejak itulah gubuk pintar menjadi bimbingan belajar segala usia, dari usia dini hingga lanjut usia. Salut juga kepada para lansia ang masih ingin belajar di usia senja. Vibes kota pendidikan mungkin memotivasi kondisi ini. 

        Gubuk pintar bukanlah tempat mungil tapi bagus yang kemudian dinamai gubuk, melainkan benar-benar gubuk yang ketika hari hujan akan bocor dimana-mana yang benar-benar pos kamling ala kadarnya. Di Guntung Jingah ini dulunya kita akan merasakan seperti di perkampungan meskipun posisinya sebenarnya di wilayah pusat kota Banjarbaru. Semangat juang Suprapti dan semangat belajar dari murid-muridnya membuat pos kamling ini menjadi gubuk yang memfasilitasi murid-muridnya menjadi lebih pintar.

Bimbingan belajar anak kurang mampu
Dokumentasi lama ketika LKP baru berdiri

        Seiring waktu dengan ijin dari pejabat daerah setempat berdirilah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bhakti pertiwi pada tahun 2012 yang membuat bimbingan belajar ini menjadi legal dan berada di kondisi lebih baik. Apresiasi dan bantuan dari Astra Indonesia Awards 2018 yang diterima Suprapti turut memberikan sumbangsih bagi kemajuan belajar lembaga ini. Tempatnya kini tak lagi di pos kamling yang disebut gubuk pintar melainkan berpindah ke rumah orang tua Ibu Etty yang tak jauh dari gubuk pintar dan sudah disulap sedemikian rupa sehingga menjadi tempat yang lebih layak dan nyaman untuk belajar. Berbagai penghargaan tak membuat Suprapti berhenti atau sibuk jemawa, justru semakin melejitkan dedikasinya dibidang pendidikan. Kini bimbingan belajar segala usia yang dipegang Suprapti telah berbentuk yayasan.


Dedikasi Suprapti Ningsih, Penyangga Kota Pendidikan

        Saya beruntung karena berkesempatan bertemu langsung dengan sosok luar biasa ini. Betapa cintanya beliau dengan dunia pendidikan, terutama kepada kaum ekonomi menengah ke bawah. Karena kami tinggal di kota yang sama, beberapa dari siswa Suprapti telah saya kenal memang mereka yang kurang mampu. Ketika saya tiba disana saya berjumpa dengan murid-murid bimbingan belajar beliau yang berkebutuhan khusus yang usianya sudah setara dengan anak Sekolah Menengah Atas (SMA), Suprapti pun menceritakan, bahwa telah membimbing mereka belajar sejak mereka berusia Sekolah Dasar (SD). Betapa mengharukan berada disitu hari itu, dimana ketika dunia sudah ramai menunjukkan eksistensi di sosial media, Suprapti justru tak banyak tertangkap kamera, namun dedikasinya turut menjadi pilar penyangga kota pendidikan, Banjarbaru.. 

        Pasti banyak yang bertanya-tanya, apakah dedikasi Ibu Suprapti terhenti hingga mendapatkan Award? Apakah terhenti karrna kendala dana? Apakah terhenti seiring dengan banyaknya bimbingan belajar di Kota Banjarbaru? Jawabannya, tidak!

        Salah satu cerita mengharukan yang saya dengar langsung dari Suprapti adalah ketika ia mengorbankan tabungannya untuk persiapan melahirkan untuk keperluan lembaga ini, ya karena bimbingan belajar ini harus terus maju dan berkembang, itu saja harapan sederhana Suprapti saat itu. Tapi Tuhan tentu saja Maha Baik, karena meskipun dana melahirkannya telah terpakai, proses Suprapti melahirkan begitu dimudahkan dan dicukupkan tanpa kendala berarti. Karena itu Suprapti semakin optimis dan semakin yakin bahwa cita-citanya untuk membesarkan lembaga ini pasti akan selalu ada jalannya.

        Mungkin adapula yang bertanya, bagaimana Suprapti mempertahankan ekonominya dengan dedikasi kepada bimbingan belajar dengan gratis ini? bimbingan belajar dimulai dari siang hingga ke sore, ketika siang hari saya berkunjung kesana, tepat ketika murid-murid Suprapti akan memulai kelas. Melihat wajah bahagia mereka dan antusiasmenya, saya yakin benar remaja-remaja berkebutuhan khusus ini bahagia belajar disini. Beruntung sekali saya menyaksikan raut-raut anak-anak pembelajar ini.

       Suprapti sendiri ketika pagi mengajar di sebuah sekolah swasta di Banjarbaru. Baginya itu sudah cukup menopang kebutuhan hidupnya. Ya, semua memang tak selalu tentang uang, meskipun uang itu penting, tapi bagi Suprapti dedikasinya di bidang pendidikan bagi anak dan lansia kurang mampu dan bagi remaja berkebutuhan khusus ini adalah bentuk kepedulian yang tak ternilai dengan uang, semua karena kecintaan Suprapti pada dunia pendidikan dan keinginan kuat untuk menjadi orang bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Suprapti Ningsih di Tahun 2023

      Ibu Suprapti di tahun 2023 semakin melesat lebih tinggi. Tak lagi hanya mengajar calistung, tapi LPK Bhakti pertiwi telah melebarkan sayap. Lansia yang dulunya belajar calistung juga, kini telah melebarkan ilmu belajar tata boga, mengaji, bahkan komputer. LKP Bhakti pertiwi kini melengkapi banyak keilmuan untuk semua siswa yang datang untuk belajar. Selain yang saya sebutkan diatas, juga ada keilmuan baru bagi mereka yang tergolong kurang mampu, yaitu otomotif dan administrasi perkantoran.


Bimbingan Belajar untuk ibu-ibu dan Lansia

       Suprapti kini menggandeng teman-temannya yang juga memiliki edukasi keguruan berbagai bidang dan memiliki Visi yang sama kepada golongan kurang mampu untuk menjadi pengajar dan berdedikasi di LKP Bhakti pertiwi yang beliau kelola. Orang tua Suprapti sendiri memberikan dukungan penuh untuk menggunakan rumah beliau didedikasikan penuh untuk kegiatan belajar ini, tak lagi menggunakan terasnya namun ruangan-ruangan di rumah tersebut telah berubah menjadi ruang kelas. Berbagai penghargaan dan bantuan dari walikota Banjarbaru pun telah diterima sehingga fasilitasnya semakin lengkap dan maju sesuai teknologi terkini. 

        Saat ini untuk bidang keterampilan telah dipungut bayaran Rp100.000 perbulan, namun nominal ini masih cukup terjangkau untuk golongan ekonomi lemah sehingga murid-murid Suprapti semakin bertambah banyak. Iuran ini kemudian digunakan untuk membayar tenaga pengajar yang turut membantu kegiatan belajar di LKP Bhakti pertiwi dan operasional lainnya, namun bagi yang benar-benar tidak mampu masih tetap gratis. 

       Anak bimbingan beliau yang kini telah sukses di dunia luar, juga ada yang turut andil dengan kembali mengabdikan dirinya mengajar murid-murid baru yang menjadi juniornya. Sungguh pada akhirnya kebaikan itu akan menular. Dari dedikasi besar Suprapti yang totalitas berbagi kebaikan, membawa orang-orang baru yang tertular terbawa kebaikan. Meskipun tetap harus di akui, Ibu Etty juga tidak mudah mendapatkan generasi muda yang mau ikut menjadi pengajar/mentor yang tanpa dibayar melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini, terutama pasca pandemi lalu.

Pelatihan Komputer untuk remaja
Pengajarnya dulunya adalah murid Suprapti
Kini mengabdi untuk edukasi remaja kurang mampu

            

      Dari cerita Suprapti Ningsih ini kita menyadari benar, bahwa tercapainya pendidikan yang bagus di sebuah kota atau negara tak luput dari pengabdian guru-guru berdedikasi tinggi yang menjadi pilar penyangganya. Kota-kota lain yang berjuluk kota pendidikan di Indonesia pasti banyak sosok-sosok guru berdedikasi tinggi sebagai pilar-pilar penyangganya. Kagum pada semua guru berdedikasi tingi yang mendapatkan SATU Indonesia Awards. 

     Tak semua guru tertangkap beritanya di google dan tak melulu soal uang. Tak semua orang mampu melengkapi pendidikannya dengan bimbingan belajar untuk melengkapi sekolah formal, tapi pendidikan adalah hak semua warga negara Indonesia sehingga kehadiran bimbingan belajar Suprapti ini menjadi angin sejuk bagi mereka yang kurang mampu di Banjarbaru ini. Terimakasih Ibu Etty dan tim pengajar atas dedikasinya melengkapi sudut-sudut pendidikan yang kurang di Banjarbaru.

Saya bersama Suprapti Ningsih
Dan  Aliansyah pengajar kelas otomotif di LKP Bhakti Pertiwi
Penampilan biasa dengan dedikasi luar biasa

      Semoga tulisan singkat ini bisa menjadi tambahan inspirasi bagi guru-guru lainnya bahwa pengabdian memang tak melulu di pelosok desa, di kota besar pun selalu ada celah untuk ikut membantu menopang pilar pendidikan negeri ini. Semangat untuk hari ini dan masa depan Indonesia karena kita semua SATU Indonesia!

13 comments

  1. Keren banget nih ya. Terus berjuang agar anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Semangat terus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak, perjuangan tak boleh terhenti karena pilar-pilar ini menyangganya

      Delete
  2. Pahalanya ga putus2, memberikan ilmu ke banyak orang ❤️

    Terharu bacanya, Krn aku tahu ga semua orang mau melakukan hal begini, tanpa bayaran pula.

    Tapi memang, kalo bekerja sudah diniatkan untuk mencari Ridha yang di Atas, apapun akan terasa ringan jadi nya. Mungkin itu yg dirasakan juga oleh Bu Etty ini. ❤️. Semoga apa yang sudah dimulai beliau, terus berjalan dan semakin banyak juga murid, atau pengajar yg mau ikut membantu mencerdaskan warga sekitarnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jadi semacam kebaikan yang menular dan berlanjut terus ya mbak, semoga menjadi inspirasi bagi guru2 lainnya

      Delete
  3. Masya Allah ya, luar biasa perjuangan ibu Etty. Gak mudah tentunya melakukan hal tersebut, mengajar dengan gratis meskipun ada yg berbayar tapi sangat kecil.
    Semoga semangat tersebut juga menular ke pendidik-pendidik lain di daerah-daerah lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya allah, semoga kebaikan seperti ini terus jadi inspirasi dan menular ya mbak

      Delete
  4. MasyaAllah semoga ibu Prapti sehat selalu dan menebarkan terus ilmu ke semua penjuru. Apalagi aku yang baru ibu satu anak usia setahun, mulai harus ancang2 pendidikan untuk anak

    ReplyDelete
  5. Kok keren banget ya Suprapti ini, ngajar mulai anak-anak sampai lansia. Mana saat itu masih anak kuliah lagi. The best banget sih ada manusia begini tuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, ya allah, sampe gemes gitu say ekspresinya. Memang sekeren itu beliau ini

      Delete
  6. MashaAllaa~
    Membaca kisah Suprapti Ningsih yang penuh lika-liku dalam memberikan Bimbingan belajar kepada anak kurang mampu di Banjarbaru dan mendedikasikan sepenuhnya untuk anak-anak, bikin terharu.

    Semoga Allaah limpahkan keberkahan selalu, untuk setiap rejeki, jerih payah dan pengorbanan beliau.
    Barakallaahu fiik~

    ReplyDelete
  7. Seneng banget kalau baca kisah inspiratif seperti ini, semoga semakin banyak orang baik seperti Ibi Suprapti yang mau berbagi dan berjuang untuk kemajuan.

    ReplyDelete
  8. Amal Jariyah Ibu Suprapti ini tidak terputus lho. Saya bacanya aja terharu. Perjuangannya dalam hal pendidikan menurut saya bagus banget dan seharusnya diikuti oleh generasi muda saat ini

    ReplyDelete
  9. Keren bgt ceritanya mba suprapti yah , setuju bgt eny g harus melulu kedesa buat mengabdi. Sehat terus yaa hhi

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..