7 Fakta Menarik Seputar Kesehatan Gigi Pada Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021

Hari kesehatan gigi dan mulut seduni


Pepsodent Gaungkan
Gerakan Senyum Sehat
 Pada Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021



Siapa yang setahun terakhir tak terlalu memikirkan penampilan karena jarang bertatap muka dengan banyak orang? Saya termasuk salah satunya. Karena lebih sering bertatap muka lewat virtual, penampilan yang saya perhatikan sebatas yang muncul di layar kamera zoom saja. Yang saya perhatikan biasanya kalau zoom cukup bermake-up ala kadarnya agar keliatan tidak kucel dan berhijab rapi. kadang belum mandi kalau zoomnya pas riweuh ngurus kerjaan rumah tangga. Apalagi kalau zoomnya tidak harus memunculkan wajah, wah makin santai lagi makin gak memperhatikan penampilan.


Kalau dipikir-pikir kok ya begini banget ya sembrononya saya, betapa menurunnya kualitas hidup saya sejak pandemi. Tapi tidak bisa dipungkiri, setahun terakhir tanpa ART dan tiga anak kecil di rumah semua, otomatis rumah jadi lebih kacau daripada dulu sebelum pandemi. Jadi energi buat mengurus rumah tangga itu jadi besar dan menyita banyak waktu. Disisi lain, aku pun sebagai blogger merasa beruntung karena sejak banyak event digelar virtual, saya bisa jadi bisa sering menghadiri event secara virtual, padahal biasanya dulu yang sering hadir event itu adalah teman-temanku di pulau jawa. Sejak pandemi, blogger di seluruh Indonesia jadi punya kesempatan yang sama untuk hadir event karena dihelat secara virtual.


Beruntung sekali hari Jumat, 19 maret 2021 lalu saya juga berkesempatan mengikuti Konferensi Pers Virtual Pepsodent - Hari Gigi dan Mulut 2021" bersama dengan pembicara dan key note speech yang keren dan sangat edukatif. Sehingga saya dapat banyak fakta menarik dan terbuka insight saya yang selama ini kurang begitu fokus pada kesehatan mulut.

Key note speech:
  • Ira Noviarti selaku Presiden Direktur Unilever Indonesia
  • Dr. Gerhard Seebergers selaku President Fédération Dentaire Internationale (FDI)
  • drg. Oscar Primadi, MPH selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia

Pembicara:
  • Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation
  • Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K). MM selaku Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
  • Duma Riris, selebriti dan ibu dua anak


Sudah terbayang bahwa acara ini pasti akan penuh edukasi karena didukung oleh orang-orang hebat dibidangnya. Acara diawali dengan speech dari ibu Ira Noviarti dan Unilever. Beliau mengisahkan latar belakang dari Pepsodent meluncurkan gerakan bertema "Senyum sehat untuk hidup lebih sehat" karena mendapati sebuah fakta.

fakta 1. Selama Pandemi, perilaku hidup sehat meningkat tapi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tidak

30% orang dewasa mengaku pernah melewati sehari tanpa menyikat gigi. saat kita mendengar fakta ini rasanya agak jijik. tapi itu memang kenyataan. karena banyak keluarga menahan diri untuk tidak ke dokter gigi. Begitu pun dengan tingkat ekonomi masyarakat yang menurun, membuat banyak yang abai pada kesehatan gigi termasuk merawat giginya. Daya beli masyarakat terhadap produk kesehatan gigi pun menurun. 


Karena itulah pada Hari Kesehatan gigi dan mulut sedunia 2021 ini Pepsodent meluncurkan kampanye "Senyum sehat untuk hidup lebih sehat" untuk mengajak masyarakat untuk kembali peduli pada kesehatan gigi dan mulut tak sekedar peduli pada kesehatan badan saja. Pada gerakan ini Pepsodent mengajak masyarakat kembali rajin menyikat gigi minimal 2x sehari, rutin kontrol ke dokter gigi dan segera berobat jika ada masalah gigi. Ah... ajakan ini membuat kita sepakat ya.


Speech kedua dan ketiga dari Dr. Gerhard Seebergers selaku President Fédération Dentaire Internationale (FDI) - drg. Oscar Primadi, MPH selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh pada kampanye ini karena kesehatan gigi dan mulut pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Setelah ketiga Key note menyampaikan sambutannya di lakukan penanda tanganan dukungan semua pihak termasuk para narasumber terhadap kampanye Senyum sehat untuk tubuh lebih sehat dalam rangka hari Gigi dan mulut sedunia 2021. Bangga dan senang sekali pada peluncuran program ini.

Dukungan kampanye senyum sehat
Untuk hidup lebih sehat dari Pepsodent


Acara kemudian dilanjutkan ke acara inti yaitu ngobrol bareng para narasumber kompeten seperti yang saya sebutkan diatas. Acara ini nih yang ditunggu-tunggu karena selama pandemi jarang sekali bertemu dokter gigi, disini jadi bisa sharing jadinya.


1. Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation

Selaku dokter gigi dan Head of Sustainable living beauty & personal care and home care Unilever Indonesia Foundation, menyampaikan bahwa pepsodent selalu konsisten mengadakan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) sejak 2010 dengan berkolaborasi dengan PDGI dan AFDOKGI dalam rangka mendukung tercapainya target Indonesia Bebas Karies 2030. Jadi sebenarnya ini bukan program baru ya tapi memang rutin. Kita sebagai masyarakat tentu harus mendukung penuh tercapainya target tersebut. Aku juga gak senang kalo liat ada orang-orang yang masih kena karies apalagi jika mengalaminya sendiri pasti gak enak banget. Intinya sih aku mendukung apapun upaya menyehatkan gigi masyarakat Indonesia ya. Jadi sejak 2010 itulah kalau dihitung sudah lebih dari 520.000 layanan periksa gigi gratis dibagikan oleh Pepsodent. Dan juga edukasi kepada lebih dari 30.000 masyarakat tentang BKGN baik online ataupun offline.

Drg. Mirah bersama tim unilever juga selalu bergerak berdasarkan hasil survey masyarakat. Dari begitu banyak responder, Drg. Mirah mengeluarkan fakta-fakta baru selain fakta yang pertama saya tulis di atas. Hasil temuan survei global Pepsodent yang dilakukan pada masa pandemi dengan melibatkan 6.700 responden di delapan negara (India, Ghana, Vietnam, Perancis, termasuk Indonesia) menunjukkan:

fakta 2: 70% masyarakat Indonesia tidak memrioritaskan perawatan gigi dan mulut.


fakta 3. 
59% responden menghindari/menahan diri ke dokter gigi selama pandemi
32% ke dokter gigi
39% tidak pernah ke dokter gigi setahun terakhir


fakta 4.
73% orang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut selama pandemi yaitu:
36% mengalami mulut kering
34% bau mulut baik itu karena gigi berlubang, luka dsb
34% gusi dan gigi berdarah saat sikat gigi (flossing)
31% nyeri pada gigi, gusi atau mulut
25% kemungkinan adanya karies baru

fakta-fakta ini sebagian bikin aku bergidik dan baru ngeh "oh iya ya, kenapa aku sendiri juga ceroboh banget selama pandemi. terlalu fokus pada kesehatan imun sampai agak abai pada kesehatan gigi dan mulut" pikirku. Jangan-jangan akupun mengalami masalah pada kesehatan gigi namun tidak menyadarinya.

Padahal kalau kita tetap mematuhi aturan kesehatan gigi seperti biasa yakni sikat gigi dua kali sehari yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur, rutin memeriksakan kesehatan gigi ke dokter, dan mau langsung berobat jika ada masalah gigi, mungkin fakta-fakta tersebut tidak separah itu. hingga kemudian Drg. Seno memberikanku informasi baru sebagai rangkaian informasi dari Drg. Mirah tadi


2. Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K). MM selaku Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)

Kehadiran Drg. Seno pada acara ini sedikit membuatku berlega hati. Yang awalnya sebelum pandemi, aku rutin mengajak anak-anakku tri Q rutin kontrol kesehatan gigi ke dokter tiap 6 bulan, tapi sejak pandemi kami bahkan nyaris setahun tak pernah ke Drg. Saya baru pertama ke dokter gigi itu bulan lalu itupun sangat terpaksa karena gigi anakku goyang harus di cabut gigi susunya. itupun mencari dokter gigi yang sepi dan benar-benar dirasa aman.

Drg. Seno menjelaskan, bahwa kesehatan gigi dan mulut itu sangat berperan juga dalam pencegahan covid19 karena rongga mulut adalah gerbang utama masuknya penyakit. Jika sampai terjadi radang dalam bentuk apapun dalam rongga mulut maka radang itu akan sangat dekat dengan covid19, karena ia jadi mudah masuk menyerang tubuh yang lemah. Lagipula jika sampai sakit gigi, kalau masuk penyakitnya ke pembuluh darah bisa menjalar ke jantung, meningitis, dan penyakit berat lainnya. Bisa dikatakan bahwa mulut merupakan inang (host) Covid-19. Serem kan..


fakta 5. COVID-19 memperberat 3x peradangan pada gusi (Alexander & Viera, 2020)

Jika pasien Covid-19 memiliki penyakit gusi, berpotensi:

  • setidaknya 3x lebih mungkin mengalami komplikasi
  • berpotensi 9x lebih mungkin untuk meninggal dunia
  • 4.5x lebih mungkin membutuhkan ventilator
  • 3.5x lebih mungkin dirawat di ICU

Salah satu penyebabnya memang sangat disadari bahwa selama pandemi masyarakat sangat takut ke sarana kesehatan apapun termasuk dokter gigi, apalagi ditambah fakta ada banyak dokter gigi yang wafat dan banyak klinik dokter gigi yang tutup. Namun Drg. Seno selaku ketua PDGI sudah menjamin bahwa saat ini masyarakat sudah bisa ke klinik dokter gigi seperti biasa karena PDGI sudah menerbitkan panduan protokol kesehatan untuk bisa dijalankan para dokter gigi dan kliniknya. 

Legaaa.. mendengar ini, karena sebulan lalu saya memang ke dokter gigi. alhamdulillah saya merasa lebih aman. Kata Drg. Seno setiap pergantian pasien, area klinik harus di sterilisasi dulu baru berganti ke pasien berikutnya. Karena itulah jumlah pasien dibatasi dan tidak ada kerumunan antrian juga.


3. Duma Riris, selebriti dan ibu dua anak


Senang sekali sama selebriti yang satu ini, karena ia dan Judika dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan sangat peduli pada kesehatan keluarga. Ketika Duma riris menceritakan habit di keluarganya pun rasanya seperti keluarga kebanyakan masyarakat. Pernah melakukan yang namanya kurang peduli pada awalnya kemudian menjadi rajin dan sangat peduli setelah hadirnya anak. Bagaimana kemudian Duma bercerita setelah ia dan Judika bekerjasama menumbuhkan kebiasaan rajin menyikat gigi kemudian anak-anak pun akhirnya rajin menyijat gigi. 

hal ini diperkuat oleh hasil survey Pepsodent

fakta 6. 
  • Ketika orang tua melewatkan waktu menyikat gigi, anak-anak 7x melewatkannya juga
  • Ketika orang tua menyikat gigi 2x sehari, kemungkinan anak melewatkan menyikat gigi hanya 5%
  • Ketika orang tua TIDAK menyikat gigi, kemungkinan bahwa anak melewatkan menyikat gigi mencapai 74%.

Angka 74% itu membuat saya terpana, begitu besarnya pengaruh kebiasaan baik buruk yang dilakukan orang tua berpengaruh terhadap anak. Begitu menohok pesan-pesan dalam acara ini kepada saya yang selama pandemi cukup menyepelekan perkara gigi dan mulut. Asli setelah launching virtual ini selesai, ilmu yang saya dapat langsung saya bagikan ke suami agar kami bisa bekerjasama lagi lebih kompak dalam memberikan teladan kepada anak dengan menerapkan kebiasaan baik.

fakta 7. 
  • 50% orang tua membebaskan anak makan makanan manis sebelum tidur
  • 22% orang tua membebaskan anak tidak sikat gigi sebelum tidur

Nah, fakta terakhir ini, real banget terjadi di masyarakat. Saya pun masih sering melakukan itu terutama jika kami habis bermain atau makan enak, lalu anak ketiduran, kadang orang tua tidak tega membangunkan untuk sikat gigi, padahal itu akan sangat berbahaya untuk kesehatan gigi di kemudian hari. Itulah mengapa tulisan ini saya bagikan dengan detil, agar bisa jadi pengingat juga bagi kuta orang tua.

Cukuplah pandemi membuat kita semua susah, jangan lagi ditambah dengan penyakit seputar gigi dan mulut. Dimana semua masyarakat juga tau, kalau periksa gigi itu biasanya tidak murah, karena tindakannya memang rumit ketika pengobatan. Karena itulah lebih baik mencegah daripada mengobati, Yuk dukung gerakan pepsodent untuk terus "senyum sehat untuk hidup lebih sehat" dengan rutin menyikat gigi 2x sehari.


Jaga kesehatan gigi dan mulut
Rutin sikat gigi 2x sehari










40 comments

  1. Keren banget ya, Pepsodent!
    Meluncurkan kampanye "Senyum sehat untuk hidup lebih sehat"
    Ini efektif banget untuk mengajak masyarakat kembali peduli pada kesehatan gigi dan mulut tak sekedar peduli pada kesehatan badan dan jiwa saja.

    ReplyDelete
  2. iya nih, ibu aku giginya bolong. ada 1 yang rusak. akarnya kudu dicabut
    makanya ya, ibuku ngotot banget nyuruh aku sikat gigi rajin

    ReplyDelete
  3. Aduh ketampol neh bacanya karena emang bener, selama pandemi ini saya pernah lho 1 atau 2 kali nggak sikat gigi sehari karena lupa dan sibuk WFO serta bantu istri mengerjakan pekerjaan domestik.

    ReplyDelete
  4. Gigi memang sangat penting dijaga. Aku mau bersihin karang gigi nih, mencegah sebelum kerusakan lebih lanjut. Sekarang aja sudah ada dua geraham yang berlubang akibat kurang perawatan. Ga enak banget.

    ReplyDelete
  5. Menjaga kebersihan mulut termasuk gigi memang penting banget, karena ini berkaitan dengan kesehatan mulut dan gigi juga ya. Jangan sampe malas sikat gigi deh dan kalo bisa juga menghindari bahan-bahan makanan & minuman yang bisa mengurangi kesehatan gigi.

    ReplyDelete
  6. Kok serem yaaa kalau ada masalah gigi dan gusi lalu kena covid. Tapi memang sih, gigi dan gusi yang bermasalah potensi kena penyakit berat lebih besar. Makanya sekarang lebih rewel deh soal kesehatan gigi. Anak dan suami juga ku paksa mulai sikat gigi di waktu yang tepat

    ReplyDelete
  7. Emang sih, kalo gigi bermasalahan tuh efeknya bisa ke mana-mana banget. Kalo sakit gigi, dari ujung rambut sampai ujung kaki sakit semua rasanya. Jadi menjaga kesehatan gigi tuh wajib banget memang.

    ReplyDelete
  8. Ternyata ada Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia, ya. Saya baru tahu. Dan saya ketinggalan acara seru di Zoom ini....
    Oh ya, saya setuju kalau mulut sehat berarti hidup sehat. Awal banget, dan mulut tu sumber penyakit kalau ga rajin sikat gigi

    ReplyDelete
  9. Saya berencana untuk melakukan perawatan gigi, cuma masih agak cemas karena nanti dalam pemeriksaan tidak bisa jaga jarak. Sementara rajin sikat gigi secara teratur, terkadang sampai saya buat alarm agar tidak terlupa.

    ReplyDelete
  10. kebersihan gigi dan mulut jadi hal paling penting karena gigi punya banyak hubungan dengan syaraf dan mulut jadi bagian pertama saluran cerna, kudu sehat dan selalu bersih

    ReplyDelete
  11. Fakta 1. Selama Pandemi, perilaku hidup sehat meningkat tapi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tidak .. baru di sini bikin kuterkesiap ... karena kelamaan di rumah jadi mager ya.

    ReplyDelete
  12. Bener bangat mba fakta2 diatas ini. Baru ngeh banget wewnya pas ikut webinar kemarin. Keren ah tulisannya

    ReplyDelete
  13. Kalau sikat gigi pas pagi hari sesudah sarapan, lumayan gampang ngingetinnya ke anak ya, Mbak. Tapi kalau pas mau bobo itu lho, susah banget. Soalnya kadang ortunya juga lupaaaa huhu.
    Kesehatan gigi dan mulut emang penting banget dijaga ya. Makasih buat remindernya, Mbak :)

    ReplyDelete
  14. Fakta-fakta di atas sungguh membuat kita semua menyadari banyak hal yaa...
    Terutama mengenai kebiasaan orangtua yang menurun pada anak mengenai sikat gigi.
    Uwwh...haturnuhun kak Ruli atas insightnya.

    ReplyDelete
  15. Aku juga terlambat banget menjaga kesehatan gigi dan mulut nih mba, nanti kalau punya anak aku mau rutinkan dia periksa ke dokter gigi hehehe

    ReplyDelete
  16. ketika pandemi banyak masyarakat menyadari bahwa hidup sehat jiwa raga itu penting, namun abai dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
    Senang sekaliii karena Pepsodent ambil bagian untuk edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut yaaakk

    ReplyDelete
  17. Jujur saja beberapa hari ini gigi ku sakit huhu pengen ke dokter gigi untuk perawatan tapi sekarang mahal biayanya. Kemarin malam adek ipar cabut gigi 1 aja sampe 600K huhu.


    ReplyDelete
  18. bagi sebagian orang ke dokter gigi ini memang berat banget, ya. mungkin karena biayanya lumayan mahal juga. heu. aku kemarin pas tambal gigi diomelin karena sudah banyak karang giginya akhirnya dibersihin deh dan lumayan juga keluar duitnya. hihi. ini pr banget mau ngajak anakku ke dokter gigi soalnya giginya banyak yang berlubang. huhu

    ReplyDelete
  19. bener bgt mbak. aku orang dewasa memang pernah gak sikat gigi karena lagi sakit dirawat di rs. malem2 udah sikat gigi disuruh makan lagi sama mama hehe

    ReplyDelete
  20. Informatif bangettt mba Ruli.
    Baca fakta 1 langsung nyesek. Iya juga ya, perhatikan kesehatan tubuh tp kesehatan mulut B aja. Fakta 3, true banget.
    Seterusnya makin ketampar nih apalagi dibarengi fakta covid. Duh.
    Padahal selama #dirumahaja partnernya banyak juga dari dalgona sampai roti-rotian.

    ReplyDelete
  21. Aduh fakta-faktanya yang dijabarkan di tulisan mba Retno bikin aku nutup muka. Bener nih aku dah lama pengin ke dokter gigi tapi takut mau ke sana. Ngajakin anak makan manis juga masih nih malem2

    ReplyDelete
  22. Kebiasaan sikat gigi, jadi kalau nggak sikat gigi rasanya gimanaaaa gitu. Tapiiiii, rutin sikat gigi nggak menjamin gigiku oke. Ini sudah ada yang bolong (jadi gimana kalau nggak rutin sikat gigi? udah ompong kali yaaa...heheheh)

    Maksih ya mb retno, aku jadi condong untuk berani memeriksakan gigiku. Kan aku tau gigiku bolong passs sebelum pandemi. Belum sempat tambal, eh sudah pandemi. Jadi sampai sekarang belum diapa2in.

    ReplyDelete
  23. Iya nih, kadang anak anakku juga colongan makan permen sebelum tidur!
    Iya sih sikat gigi, tapi kan ga gitu juga.. akhirnya bikin kesepakatan untuk makan permen HANYA KALAU SEDANG PERGI. titik ga pake koma

    ReplyDelete
  24. Bayangkan aja ada 70 persen masyarakat Indonesia yang masih abai untuk jaga kesehatan gigi dan mulut. Moga ntar makin banyak yang tak abai ya mba

    ReplyDelete
  25. Dari fakta yang disebutkan ternyata masih banyak ya masyarakat yang abai sama kesehatan gigi dan mulut
    Semoga deh dengan gerakan yuksikatgigi sekarang makin banyak keluarga yang peduli dgn kesehatan gigi

    ReplyDelete
  26. Kesehatan gigi dan mulut tuh bener2 kunci dari kesehatan badan secara keseluruhan ya Mak. Baru nyadar tentang fakta ini setelah beberapa kali mengabaikan kebersihannya dan berujung ke berbagai macam penyakit kayak pusing, sariawan, dll. Lalu merembet jadi nggak bisa tidur dan makan pun nggak enak. Suiiit :((

    ReplyDelete
  27. Aku jg hrs mulai atur jadwal ke dokter gigi nih. Krn ngerasa karang gigi udah gak enak banget.

    ReplyDelete
  28. Efek di rumah terus malah banyak yang abai kebersihan dan kesehatan gigi ya.. Tahan banget ngga sikat gigi iyuuh...

    ReplyDelete
  29. Wah bener banget nih kita selalu campaign cuci tangan namun lupa campaign sikat gigi padahal sangat krusial ya

    ReplyDelete
  30. Sejak tahu ada covid dan cara penularannya, saya dan keluarga memutuskan untuk terus meningkatkan kebersihan mulut dan gigi dan enggak neka neko mengkonsumi makanan yang dapat membuat gigi rusak

    tentu dengan pasta gigi yang aman dan nyaman seperti Pepsodent ini,

    ReplyDelete
  31. Penting bnget konsen sama Kesehatan Gigi Dan Mulut ya mba... Aku nih selama pandemi gak pernah kontrol pas webinar gini jadi mulai berani deh... Mau ngerawat gigi serem dampaknya klo abai

    ReplyDelete
  32. Kalau bau mulut kayaknya sih iya karena gigi lubang
    Makanya ini kujaga banget supaya yang lubang dan sudah dicabut segera tertutupi sama gusi

    ReplyDelete
  33. COVID-19 memperberat 3x peradangan pada gusi

    waduh, aku baru tahu fakta ini. Menjaga kesehatan gigi dan mulut memang penting terlepas sedang pandemi atau tidak. Bener lah kata lagu bahwa sakit gigi lebih parah daripada sakit hati. *eh

    ReplyDelete
  34. Fakta 3 tuh saya banget, Mba.. Secara saya punya gigi berlubang. Begitu pun anak saya. Tapi kami takut mau ke dokter gigi di masa pandemik.

    ReplyDelete
  35. Fakta mengenai rongga mulut dan gigi ini bener-bener menjadi panduan untuk kita semua agar lebih rajin dalam merawat kesehatan gigi dari mulai memberikan teladan yang baiak untuk anak-anak agar sikat gigi secara teratur mulai dini.

    ReplyDelete
  36. Habis baca artikel ini jadi ingat kalau belum ke dokter gigi selama pandemi, padahal idealnya kan 6 bulan sekali periksa gigi. Keluargaku selalu setia sama pepsodent, jadi seneng banget kalau denger pepsodent support kegiatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia tahun ini.

    ReplyDelete
  37. Awal pandemi sakit gigi sampai sekarang wkkwkw, tapi mau berobat pas kapan dokternya ada yang belum berani soalnya bolongku terbuka tambalannya hiks. Alhamdulilla pepsodent bisa diandalkan banget ya mbak

    ReplyDelete
  38. Wha iya kak kesadaran utk pergi periksa ke dokter gigi memang banyak yang belum melaksanakan T.T

    Akuu sejak scalling gigi, jadi was2 dan jaga banget biar rajin menjaga kesehatan gigi. Karena menyikat gigi saja nggak cukup namun pengaruh dari makanan juga ke kesehatan gigi

    ReplyDelete
  39. Kesehatan gigi ini penting banget, apalagi ya mulai berumur. Aku nyesel juga dulu enggak langsung ditanggani gigi udah keropos hehe

    ReplyDelete
  40. Setahun belakangan ada gigi berlubang, katanya sih efek menyusui tapi karena pandemi gini aku belum berani ke dokter sampai detik ini, padahal udah mau setahun dan mau ramadahan lagi, di mana kondisi mulut sangat penting selama puasa

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..