Pengalaman Cetak Foto Album Photobook Berkualitas di ID-Photobook

Album digital pernikahan saya hilang. Jika mengulang kalimat itu, rasanya saya jadi ingin mencubit-cubit teman saya yang kala itu membeli laptop saya dan berjanji akan memback-up data saya. Tapi nyatanya malah di reset semua dan hilanglah album digital pernikahan saya.

Album photo exclusive ID-Photobook

Sore itu, sedianya bukan waktunya saya menjual laptop saya. Meski sudah deal soal harga, saya bilang saya masih ingin memindahkan semua data saya dulu. Tapi dia mau buru-buru Membeli dan berjanji akan back-up file saya. Ternyata itu tidak dilakukannya. Semua di reset ulang dan semua file saya raib. 

Saya mencoba ikhlas, padahal album pernikahan saya sudah tidak ada copy-nya di fotografer. Semua sudah diserahkan. Foto-foto terbaik bahkan banyak sekali foto candid yang bagus disana. Saya memang menggunakan jasa fotografer yang menurut saya terbaik saat itu untuk akad nikah saya. Yang bahkan saya tidak mampu memanggil dia lagi untuk acara resepsi karena tarifnya 3x lipat. Dan akhirnya saya memakai jasa fotografer lain untuk resepsi saya.


Jadi tidak salah kalau saya begitu kesal pada teman yang membeli laptop saya itu, karena foto akad nikah saya, jauh lebih bagus ketimbang foto-foto resepsi saya dan dia membohongi saya saat dulu itu. Hiks..

Salah satu hikmah dibalik kejadian ini yang saya syukuri adalah karena saya masih memiliki album akad nikah saya berbentuk album hard copy. Hanya tinggal album itu sisa kenangan akad nikah saya Dan beberapa foto di facebook.

Hanya saja, tahun 2009 saat pernikahan itu, upload foto di facebook masih dibatasi besar filenya. Karena itu foto pernikahan saya di fb resolusinya sangat kecil dan tidak clear. Tetap lebih cakep yang di album foto (ealahhh kok berasa cakep sih gue) hahaha.. Ya terserah saya donk ah. Blog juga blog saya, mau nulis apa juga :p

Berbekal pengalaman 'pahit' itu saya tidak mau ceroboh lagi soal foto. Sekarang, selain menyimpan album di laptop, suami saya juga menyimpan di external hard disk. Kemudian saya pun menyimpan di instagram (makanya saya sering nyampah di IG, dan anak saya pun punya IG sendiri) juga menyimpan di album FB, google drive, dan tak lupa di blog untuk mengenang kisahnya. Tapi di blog jarang sih, soalnya berat juga blog kalo isinya kebanyakan foto yeee.. 

Satu hal yang tak akan lupa yaitu mencetaknya. Karena semua yang digital ini masih bikin saya was-was. Dan kali ini, saya gak mencetak di tukang foto, lalu membeli album foto yang di jual di studio foto. Melainkan, saya mencetaknya di ID-photobook.

Saya pertama kenal jasa ini, melalui fb. Kesan pertama langsung, wah ini nih, untuk ibu beranak 3 yang sulit banget keluar rumah, sulit mencetak foto, sulit nempel-nempelin foto ke album, ini solusi banget. Saat itu loh ya.. Tapi makin kesini kok ya, alasannya jadi makin banyak begini. Akhirnya saya buat list nih manfaat mencetak foto.

8 Manfaat mencetak foto di ID-photobook:

  1. Mudah dan praktis, tinggal kirim file, bayar, jadi bahkan bisa langsung cetak foto dari Hp kita.  Untuk para orang tua yang sibuk seperti kita, ini memang praktis sekali. 
  2. Saya butuh album foto, tentu untuk menyimpan kenangan dan bisa di lihat dengan mudah, gak harus bolak balik buka hp/media sosial. Ada hal-hal yang menjadi saat manis untuk di kenang dengan melihat album foto yang tidak bisa di gantikan hanya dengan melihat versi digitalnya. 
  3. Hasil cetak Photobook berkualitas, kebanyakan sih saya mengambil moment foto melalui hp saya. Hasilnya tak selalu bagus. Tapi di ID-photobook, cetak foto dari Hp hasilnya bisa lebih berkualitas  Dan enak dipandang.
  4. Harganya terjangkau, untuk harga produk tergantung jumlah foto yang mau di cetak prr album ya. Pssttt... Sebagai bocoran, harganya start from Rp. 99.000-350.000 untuk yang paling besar. 
  5. Desain keren seperti majalah. Ini adalah salah satu keunggulan terbaik di ID-Photobook. Yaitu album foto berbentuk buku. Tampak eksklusif dan keren foto-foto kenangan kita jadi seperti majalah Premium. 
  6. Packaging oke banget. Awal tiba, saya pikir ini paket bakalan penyok-penyok boxnya tapi ternyata aman dan malah bagus buat tempat penyimpanan album. 
  7. Layanan ramah. Saya biasanya, akan klepek-klepek kalau dilayani dengan ramah, mau gak mau, siap tidak siap, kalau petugasnya ramah dan sabar, pastinya saya betah. 
  8. Antisipasi file hilang. Tentu saja, inilah alasan utama saya mencetak. Berkaca dari kejadian hilangnya file foto akad nikah saya yang sakral. Saya tidak ingin momen penting dalam hidup saya, raib lagi file digitalnya tanpa cadangan. 

Jadi album yang di tawarkan ada berbagai urutan harga. Dan berbagai macam bentuk. Ada yang berbentuk large atau square. Ada yang polos ada yang motif (rainbow, watercolor, spring)  Dan ada berbagai tema juga seperti tema traveller, romantic, dll. Juga ada yang cover polos dengan cover window.

Mau lihat foto-foto saya? album yang saya pesan adalah album traveling keluarga dan masa kecil anak-anak bertiga ini.

Yang di bawah ini adalah yang Large size, dengan cover motif Spring dan tema yang saya pilih adalah Traveller. Keliatan kan album traveling saya jadi lebih ceria dan seperti bercerita. Rasanya nyenengin banget ngeliat foto-foto liburan bisa rapi begini. Bikin pengen liburan lagi, hahaha..

Album ID-Photobook saya
Tema Traveling
Kenangan traveling saya jadi meriah
Setelah jadi album ID-Photobook

Yang kedua bentuk square di bawah ini untuk foto masa kecil anak-anak saya. Saya memilih motif polos berwarna O-blue, seperti warna biru navy gini penampakannya. Selain biru ini ada banyak varian warna lain yang bisa di pilih. 7 varian warna tersedia dari O-blue, ungu, pink, merah, putih, coklat, dan biru langit.

Album imut penuh kenangan dari ID-Photobook

Qori di album ID-photobook

Bagian awal photobook ini tentu saja berisi foto-foto anak pertama saya. Si gadis satu-satunya. Fotonya paling banyak. Wajar saja, karena usianya sudah 7 tahun, jadi memori fotonya lebih banyak daripada adiknya.

Qowiy si ganteng
Si Cakep Qodhi

Seneng banget akhirnya bisa mengalbumkan foto bayi anak-anak saya. Selama ini mau nyetak foto gak jadi melulu. Padahal album foto cukup banyak di rumah yang masih kosong. Hanya rentetan prosesnya yang panjang, dari cetak foto, nempel-nempel foto, merapikan, rasanya butuh perjuangan banget buat emak sok sibuk kaya saya. (alasan tipis tapi sesuai kenyataan, hahaha) 
Berbicara tentang alasan dan beberapa usulan saya untuk ID-Photobook, tentunya kurang lengkap jika saya belum berbagi hal-hal apa saja yang paling mengesankan setelah saya memesan Album Foto ID-Photobook: 
  1. Fotonya seakan bercerita. Hasil cetak di ID-photobook pada design-design tertentu di cetak dengan berbagai tambahan kata-kata atau tambahan aksen. Hal ini bikin foto-foto yang di susun disana seakan bercerita, betapa berkesannya saat kejadian di foto tsb. 
  2. Kemasannya dangat ringan, sangat memungkinkan untuk kita mudah membawanya kemana-mana. Kebayang gak sih, album foto saya ikut saya mudik dan pergi kemana-mana. Buat saya tunjukin ke orang tua dan kerabat. Tentu bagi oma opa, eyang Akung Eyang Uti, lebih membahagiakan melihat album foto cucu mereka ketimbang buka instagram. 
  3. Bisa jadi kado terindah. Banyak hal indah yang kadang sulit di ceritakan namun mampu berbicara melalui foto album. ID-photobook sangat cakep di jadikan pilihan untuk kado spesial. 
So far so good, saya sangat puas dengan pengalaman saya mencetak foto di ID-Photobook. Hanya saja, seandainya boleh memberi saran nih, hal apa yang jadi harapan saya ke depannya untuk ID-Photobook :

  1. Bahan buku premium, sebenarnya yang sekarang ini juga bahan kertasnya sudah premium banget. Bagus dan tebel. Hanya saja, tetap saja kertas mudah sobek dan rawan terkena air. Jika bisa, selain kertas premium, ID-Photobook juga menawarkan bahan yang anti sobek dan tidak mudah rusak terkena air seperti boardbook atau bahan lain yang lebih aman dari kerusakan. Meski dari segi harga pasti akan lebih mahal, tapi konsumen akan lebih banyak pilihan, bisa pilih ingin bentuk majalah atau boardbook sesuai kebutuhan.
  2. Ongkos kirim, Untuk lokasi yang di luar Jawa biasanya ongkos kirim paket itu lumayan jadi perhitungan. Karena kadang biayanya bisa untuk membuat 1 Photobook lagi. Semoga ke depannya ongkos kirim bisa gratis yak Se-Indonesia, aamiin..

Nah itu tadi sih usulan saya, ya siapa tau di bermanfaat. Hehehe.. semoga pengalaman yang saya bagikan  ini juga jadi pertimbangan untuk kalian perihal bagaimana 'menyimpan kenangan' dengan manis. Mungkin selama ini kalian baru pernah melihat iklan ID-photobook atau di bertebaran di facebook atau Instagram dan mulai tertarik, tentu saja dengan membaca review dari saya bisa mendapat pencerahan untuk  memutuskan menggunakan jasa di ID-photobook ini. 

Yang jelas, manusia menciptakan berbagai hal untuk mempermudah dan menyamankan kehidupan, alah ini bahasanya kok berat gini hahaha... Cuss ah bikin album, Keburu anak-anak jadi besar dan foto-foto akan makin banyak, nanti akan ada kenangan lagi untuk disimpan dan gak selesai-selesai merapikan albumnya. Jangan sampai juga kejadian kaya saya, kehilangan file foto-foto berharga. Jadi cetak sekarang aja, di cicil dikit-dikit bikin albumnya. 

Oh iya, kalau mau langsung liat-liat atau order di ID-Photobook, saya kasih kontak media sosialnya ya. Di bawah ini langsung klik:

Fb: https://www.facebook.com/Idphotobook.page
IG: https://www.instagram.com/id.photobook
Youtube: 
https://www.youtube.com/channel/UC1IzjwadnEEP5qhdY9tWIAw

Sweet moment with ID-Photobook

52 comments

  1. aku kepo-kepo kok jadi kepingin hahaha
    asyik sih cetakannya

    ReplyDelete
  2. wah memang sekali2 perlu dicetak ya bukan disimpan dalam file

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, gak ada salahnya juga punya album yak utk yg spesial

      Delete
  3. Enaknya kalo dicetak bisa ukuran sesuai dengan keinginan kita. Apalagi yang ini oke banget pake di layout segala. Ke tkp ah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya gak nyangka juga hasilnya sekeren ini

      Delete
  4. akhirnya aku ikutan pesen juga. lagi dalam proses seleksi foto. bingung! pengen diuplot semua :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya, aku aja sampai seminggu loh mba milih2 fotonya

      Delete
  5. Eny juga selalu nyetak foto buat ditaroh album hhe

    ReplyDelete
  6. Setelah baca review ini, jadi pengen cetak foto. Biasanya kan cuma simpan di memory 😂 biar ada kenanangan yang manis manis nya gitu hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk mari... Biar aman dari hilangnya memory. Hahaha

      Delete
  7. Waaah.. Bagus banget mb ruli.. Jadi mupeng deh. Btw kita kok samaan yah. Foto nikah sm resepsi bagusan nikah. N yg dipajang mama di rumah malah yg resepsi. Haha. Itu kmrn tukang make up nya make up'in ak kyk nenek lampir. Jelek banget. Hiks.. *halah malah curhat..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk ada yg senasib ternyata.. Jd mewek lagi ingat foto nikahku yg ilang

      Delete
  8. Mantap ih. Jadi pengen juga hehehe... Kuliat webnya nanti, siapa tau rejeki bisa nyetak juga kl budgetnya nyampe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampai aja.. Pian sekali ngejob gin dapat dah 2 album bisa. Hahaha

      Delete
  9. Saya juga pernah cetak foto di sini mbak. Sbg pengabadi kenangan, album foto seberapapun harga cetaknya akan ttp priceless kalau dilihat manfaatnya hingga nanti-nanti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aih bener banget, entah kenapa bagiku, ada hal2 yg gak bisa di wakilkan oleh foto digital

      Delete
  10. Asyikk jugaa yaa mbaa albumnya . Beda ky album foto biasaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Melisa pasti punya banyak foto tuh buat di cetak. Pas hanimun kemaren

      Delete
  11. Berasa kayak model ya, kalo cetak foto di ID-Photobook, bentuknya kayak majalah gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jiahahaha. Cocok buat yg pengen tampil di majalah tp pemalu. Kaya aku.. Weeee..

      Delete
  12. Saya termasuk yang tidak pernah lagi cetak foto dan menyimpannya di album, Mba. Tapi berangkat dari kisah Mba Ruli yang kehilangan soft copy foto2 kenangan istimewa itu, kyknya kudu mulai cetak foto ah, biar aman dan bisa dilihat dan disentuh secara langsung, ya? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba. Yg jelas kalo yg sepuh2 kaya oma opa, eyang, pasti maunnya liat album, ga mau liat yg digital

      Delete
  13. Aku suka juga neh mbak cetak-cetak foto gini, dulu juga cetak foto online juga hihi

    ReplyDelete
  14. Oh jd itu kaya dikertas gitu ya mbak terus didesain sama mereka.. gak kaya iasanya yg dicetak 1-1 terus taruh dialbum foto. Nice idea sih 😍 kayaknya hasilnya bagus uga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha. Iya nih ufa langsung jadi majalah gitu

      Delete
  15. Aku kok sedih membaca kata 'album foto digital nikahan'.... Foto nikahan aku masih pakai roll film, Mbak ahahahahahaha
    ID Photobook ini sudah beberapa kali bikin aku mupeng ingin pesan. Tapi belum jadi-jadi. Padahal penting banget mencetak foto itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, coba di kuatkan tekad buat nyetak foto kali ini hehehe

      Delete
  16. Jadi inget jaman smp dulu suka nyuciin foto kecil-kecil tiap abis kegiatan. Sekarang bisa sekali jadii sama albumnya sekalian. Ga takut luntur. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jaman dulu cuci cetak itu perjuangan banget ya. Kudu tekun

      Delete
  17. Buka album foto jadi lebih menarik yah??ID photobook udah beberapa kali aku lihat di sosmed, pengen bikin tapi pasti mahal yah harganya.

    ReplyDelete
  18. aku suka dengan bentuknya yang mirip majalah itu, keren mbak. mau rasanya punya juga, semoga cocok di harga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harga bisa menyesuaikan kantong. Tinggal menghitung jumlah foto yg mau di cetak aja

      Delete
  19. Waaah, jadi punya album foto kece ya mba ruli retno, suka lihat desainnya, jadi pengen juga cetak album foto anak-anak di sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kalo bikin sendiri kayanya ga bakal bisa aku design sebagus itu hehehe

      Delete
  20. Jadi tertarik dengan ID-Photobook,sesekali tetap perlu mencetak foto sehingga momen-momen penting tetap bisa tersimpan dengan baik. Bentuk albumnya pun tampak elegan dan berkesan premium.

    ReplyDelete
  21. Cakep banget ya Mbak tampilannya. Eksklusif kayak majalah mahal gitu. Jadi pengen bikin juga. Tapi masalahnya fotoku jelek-jelek. Huhuhu..

    ReplyDelete
  22. Sedih banget kalau ilang. Memang jarus dicetak supaya ada kenangan dan gampang dilihat kalau lagi pengen mengenang sesuatu yang indah indah

    ReplyDelete
  23. Aku kemarin udah liat, tp blm jadi order. Masih milih2 foto ini. Cihuy banget album foto jd kaya majalah

    ReplyDelete
  24. Duh kebayang kesal nya
    Itu orang kok tega ya
    Jadi putus pertemananlah ya
    Saya jg penasaran dengan ID photobook ini, mau nyoba lah

    ReplyDelete
  25. Waah...senangnya.
    Alhamdulillah bisa mendokumentasikan foto dengan cara yang mudah dan bisa sesuai budget.

    ReplyDelete
  26. kok sama kitaa...album foto digitalku juga kesimpen di komputer lama yang udah rusak huhuhu... id photobook ini solusi jitu banget, buat nyimpen kenangan lewat foto...

    ReplyDelete
  27. Waaaah inovasi yang unik dan keren, jadi pengin juga bikin buat kuliahan gitu deh hihi. Nggak takut luntur juga ya kak

    ReplyDelete
  28. Wuaahhh sedih banget pastinya foto2 itu ilang ya mbak. Eamng sih amannya ya punya filenya plus bentuk cetaknya, Buat jaga2 kalau dile ilang, kan masih punya fotonya. Kalau mau dijadikan file lagi ya cukup scan lg.
    Jd pengen jg nih mencetak foto, khususnya anak2 di ID Photobook :D TFS

    ReplyDelete
  29. Kebayang sedihnya kehilangan foto berharga gitu. Huhuhu.... Terjadi juga padaku.
    sekarang tinggal foto2 kecil di FB.
    Menyimpan digital memang bikin ketar-ketir. Makanya fotoku kuback up di laptop dan 2 harddisk (HD) yg beberapa hari sekali HD-nya kubuka agar piringan tetap bagus.

    ReplyDelete
  30. udah lama banget mau cetak foto tapi belom kesampaian, keseringan diupload aja soalnya hehe. jadi mau cetak juga, deh!

    ReplyDelete
  31. Baca sambil lihat foto-fotonya kok jadi pengen ya.
    Secara tidak langsung memang bisa mengabadikan foto dalam bentuk yang keren ya, Teh.
    Terlebih sewaktu-waktu pengen dilihat lagi foto-fotonya..he

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..