Assalamualaikum
Jika kita memiliki waktu yang sangat singkat di Batam, tentu saja kita akan mengatur waktu seefektif mungkin, kan? Setidaknya wisata iconic harus di sempetin mampir semua. Kemana saja?
Ketika saya berkesempatan untuk ke Batam selama 3 jam, ya memang saya yang setting hanya di Batam 3 jam karena saya pun ada banyak tujuan yang harus saya kunjungi di Singapura. Semua tujuan sudah saya susun sehingga saya hanya punya waktu 3 jam di Batam seperti cinderella yang harus segera kembali. Saya sudah diinfo oleh Mbak Lina Sasmita, blogger Batam yang kebetulan juga beliau adalah travel blogger, untuk mengunjungi tempat-tempat yang jadi khas kota Batam saja nanti.
Saya memang tidak khusus ke Batam, melainkan ke Singapura. Tapi mumpung di Singapura saya sempatkan ke Batam. Karena tiket domestik kan mahal. Kalau dari Jakarta ke Batam pasti mahal dan saya mungkin akan enggan ke Batam. Jadi Mending dari Singapura aja di sempatkan ke Batam naik kapal ferry penyebrangan, mumpung sudah dekat.
Setelah saya tiba di Batam pukul 10.00 pagi, saya langsung membooking seat untuk kembali ke Singapura pada pukul 14.00. Seperti Cinderella yang punya jam malam, saya pun harus punya jam check in untuk kembali ke Singapura. Apalagi pemeriksaan imigrasi kan cukup lama. Jadi kami harus benar-benar memanfaatkan tiap menit yang ada untuk menjelajah Batam semaksimal mungkin.
Memasuki area pelabuhan Batam center, saya langsung mengenali wajah Mbak Lina. Kami pun heboh, cipika cipiki. Dan fakta baru yang kami dapati adalah ternyata tinggi badan kami gajauh beda. Hahahaha.. Penting ini. Supaya kalo ngobrol gak saling mendongak. Eaaa.. Dibahas!
Saya dan Mbak Lina Sasmita Di MJA Tower - Batam |
Kesan pertama memasuki kota Batam adalah, Panas! Iya, hampir sama seperti di Singapura, Batam cuacanya sangat panas. Meskipun jika di tilik posisi Batam dan kalimantan cenderung sejajar di garis khatulistiwa. Tetapi di Kalimantan cukup sering turun hujan. Sebaliknya di Batam dan Singapura, sama sekali tidak ada hujan. Dengan suhu di atas 30° di siang hari. Kerasa nyelekit-nyelekit di kulit bikin kita serasa pengen ngadem terus. Baik itu di mobil ataupun dalam ruangan ber-ac.
Pelabuhan Batam center langsung terhubung dengan mall juga, seperti di Singapura dimana pelabuhan Harbourfront juga terhubung dengan Vivocity mall. Jadi disini perjalanan 3 jam kita di mulai
1. Mega Mall
Karena pelabuhan Batam center sudah langsung terkoneksi dengan mall ini, otomatis yang pertama kita kunjungi adalah mall ini. Seperti mall Indonesia pada umumnya, mall ini isinya cukup lengkap dengan lokasi strategis. Untuk saya yang memang tidak mengkhususkan belanja, menengok mall ini tidak butuh waktu lama. Kami memutari beberapa lantai dengan cepat dan keluar menuju icon kota Batam berikutnya.
2. Astaka MTQ Nasional di lapangan Engku Puteri
Dari Mega mall, cukup keluar mall dan jalan sedikit, sudah langsung ketemu dengan Astaka tempat MTQ di Lapangan Engku puteri atau disana disebut Dataran Engku Putri. Tempat yang kali ini kita kunjungi adalah tempat sejarah budaya kota Batam. Saya berkali-kali menanyakan ke Mbak Lina, apakah ini mesjid? Karena bentuknya sangat mirip seperti mesjid dan berkali pula Mbak Lina menjawab ini bukan mesjid. Ini pure tempat acara MTQ Nasional saja, entah kenapa melihat bangunan ini saya seperti yakin sekali ini mesjid dan sulit percaya jika bukan mesjid, sedikit memaksa memang. Jika kalian melihat fotonya, pasti kalian pun akan sedikit merasa ini mirip mesjid, kan? *Nyari Teman.
Dataran Engku Putri Tempat MTQ Nasional |
Dimana setelah MTQ selesai bangunan ini tidak dipakai lagi. Sayang sekali kan bangunan semegah dan seindah ini kalau hanya untuk spot foto dan jadi peninggalan. Arsitektur bangunan ini sangat melayu. Mencirikan Batam sebagai salah satu daerah dengan penduduk bangsa melayu yang sangat indah. Dengan ukiran detail khas bangunan umat muslim membuat bangunan ini terlihat seperti istana mini kerajaan islam dan sangat mirip mesjid.
Ada wacana tempat ini mau dijadikan Museum. Nah kalau benar terwujud tentu akan ramai dan bermanfaat kan bangunannya. Bangunannya sangat bagus, cantik dan seneng banget bisa berfoto disini. Di tambah lagi foto pakai kamera Mbak Lina yang ciamik banget. Saya dan suami Serasa foto pre-wed. Jangan lupa mampir kesini jika kalian ke Batam ya.
lokasinya keren buat foto romantis ^_^ |
Ada wacana tempat ini mau dijadikan Museum. Nah kalau benar terwujud tentu akan ramai dan bermanfaat kan bangunannya. Bangunannya sangat bagus, cantik dan seneng banget bisa berfoto disini. Di tambah lagi foto pakai kamera Mbak Lina yang ciamik banget. Saya dan suami Serasa foto pre-wed. Jangan lupa mampir kesini jika kalian ke Batam ya.
3. Bukit WTB (Welcome To Batam) di sebrang Asrama Haji dan dekat Masjid Raya (Agung) Batam
Tempat iconic berikutnya, tidak jauh dari Lapangan Engku Puteri. Kami cukup berjalan kaki melewati kantor walikota Batam lalu menyeberang ke asrama haji. Dengan latar foto mirip seperti Hollywood ala-ala. Kalian bisa foto disini sambil beli jajanan tenda yang banyak tersedia di seberang asrama haji. Fotonya ada di feature image saya yang di atas itu. Dimana saya berfoto di halaman Mesjid Raya Batam. Saat saya kesana, banyak juga turis domestik yang berfoto-foto sambil istirahat di mesjid. Cuaca Batam memang sangat panas (menurut saya) jadi banyak orang enggan berlama-lama berfoto di bawah matahari, dan langsung ingin berteduh.
Oh iya, jangan lupa juga berfoto di depan kantor walikota batam nya. Udah sah deh kalo uda menjejak di kantor walikota. Ngapain disana? Hanya Say hello aja sama Pak walikota. Hehehe.. Gak ding, kan itu weekend jelas kantornya sepi. Saya cuma menjejak aja bahwa saya pernah disini, numpang lewat pelataran kantor walikota hanya demi jalan pintas mau ke bukit WTB.
4. Restoran Young Kee (Sup Ikan Batam)
Terbaik dari yang pernah ada. Sulit saya gambarkan, ketika Mbak Lina bilang sup ikan Batam ini adalah sup ikan paling enak se-google raya. Saya tidak sepenuhnya percaya sampai saya mencicipinya sendiri. Kuah sup ikannya nendang banget dengan irisan ikan fillet yang matangnya pas dan di padukan dengan nasi hangat plus irisan cabe rawit yang diberi kecap asin. Endulita, sungguh nikmat mana yang kau dustakan, semangkuk tak akan cukup. Sup ini sangat pantas berada di urutan teratas page one google. The best..
Sup Ikan Young Kee - Batam |
Seandainya bisa, saya akan berikan 5 jempol untuk Sup ikan ini. Meskipun lokasi restoran ini kental dengan nuansa china, bahkan dari namanya saja sudah terlihat jelas, namun sup ikan ini Halal menurut informasi pemiliknya. Jadi sudah bisa disantap tanpa rasa khawatir ya untuk muslim karena sudah dijamin oleh pemiliknya.
Gong gong - Young Kee - Batam |
Selain sup ikan, jangan lupa memesan gonggong, keong laut yang dimakan dengan dicocol sambal kecap. Rasanya tak kalah lezat. Juga otak-otak sebagai cemilan yang disediakan di atas meja sambil menunggu sup ikan disajikan. Panas terik menyengat diluar bikin perut saya terasa sangat lapar dan sup ikan ini membuat saya kenyang maksimal. Jika kalian ke Batam, jangan pernah lewatkan kuliner yang satu ini.
5. Masjid Jabal Arofah
Sebenarnya saya gak ada rencana kesini. Tapi mau ke Nagoya. Pusat perbelanjaan yang paling hits di Batam. Tapi mesjid ini berlokasi di belakang Nagoya dan saya menyempatkan mampir untuk solat Zuhur dulu. Dan ternyata, mesjid ini di lengkapi dengan tower yang dari puncaknya kita bisa melihat kota Batam secara luas termasuk Nagoya. Pemandangan dari puncak Mesjid Jabal Arafah atau disebut "at the top of Jabal Arafah" ini cukup menarik bagi saya, bahkan membuat saya senang berlama-lama dan mengatakan, gapapa deh saya gak ke Nagoya. Lain waktu saja. Saya senang disini. Untuk menikmati tempat ini, kalian hanya perlu membayar kontribusi 5000 perak saja perorang. Cukup murah, bukan?
At the top of Jabal Arafah Mesjid Jabal Arafah (MJA) |
Untuk teman-teman yang berniat belanja di Batam, tentu saja tidak akan cukup waktu 3 jam di Batam. Atau kalian hanya sempat melirik-lirik saja. Waktu tempuh naik gocar dari mesjid ini menuju pelabuhan Batam center cukup membuat saya ketar ketir takut ketinggalan kapal menuju Singapura. Apalagi lampu merah di Batam cukup panjang detiknya.
======
Setibanya di Batam center, saya tidak punya banyak waktu untuk berpamitan dengan Mbak Lina yang sangat baik telah menemani saya berkeliling Batam hari itu. Saya bahkan hanya sempat cipika cipiki saja. Saya sebenarnya gak suka pamit buru-buru begini, pengennya pamit itu penuh kesan dan mengharukan ((MENGHARUKAN)) tapi Saya cukup panik dan suami saya terus memasang muka was-was karena biasanya segala hal terkait Singapura biasanya sangat ontime. Sementara ketika kurang 15 menit keberangkatan kapal, saya baru masuk antri di imigrasi yang panjangnya sudah seperti antrian tiket nonton bola di GBK, lumanyun deh.
Seperti biasa, andalan saya di saat genting seperti ini adalah berzikir. La haula wala kuwwata illa billah. Saya berserah diri sama Allah apakah akan ketinggalan kapal atau tidak. Alhamdulillah imigrasi meskipun antri parah karena weekend, tapi saya melewatinya tanpa banyak kendala. Lalu saya dan suami lari-lari untuk masuk ke kapal ferry. Kenapa? Karena nama kami berdua sudah bolak balik di panggil dengan pengeras suara untuk segera naik, persis seperti panggilan terakhir boarding pesawat.
Melihat saya dan suami berlari-lari, seorang petugas di kapal sempat nyeletuk "gak usah lari-lari mbak, gak akan di tinggal kok" dalam hati saya cuma menjawab dengan gemas "gak di tinggal bagaimana, ini saja sudah last call" dan begitu kami duduk di dalam kapal rasanya lega banget. Kapal ferry segera berangkat tak lama setelah kami duduk.
Sungguh 3 jam yang berakhir menegangkan, ingin tertawa rasanya melihat kenekatan aku dan suami nyempetin ke Batam dalam tempo sesingkat ini. Saya mengucapkan terimakasih banyak untuk Mbak Lina yang hari itu menyempatkan diri jadi guide kami. Guiding gratis bahkan kami yang di traktir makan sup ikan. Berkesan sekali waktu singkat ini. Setelah pulang ke Singapura (((pulang))) serasa kampung sendiri ya, hehehe.. Saya baru mikir, duh sekejap banget saya jumpa mbak Lina. Rasanya seperti mimpi saja tadi.
Untuk kalian yang ingin jalan-jalan singkat di Batam, semoga cerita saya membantu ya. Jangan lupa perhitungkan antrian di imigrasi yang sulit di tebak akan seberapa panjang. Yang jelas, jalan-jalan singkat itu tetap menyenangkan kok dan pastinya berkesan. Semoga suatu saat saya bisa balik lagi ke Batam, mau berkunjung ke rumah mbak Lina, bertemu Chilla. Belanja di Nagoya macam horang kaya biasanya (padahal biasanya orang belanja ke Nagoya justru untuk belanja hemat, hihihi) dan tak lupa makan sup ikan lagi, benar-benar membuat ketagihan sup ikannya.
Yuk visit Batam..
Astaka MTQ Nasional tadi kirain akan rutin dipakai mbak. Tapi hanya sekali? Duh, batam kaya banget berarti ya. Mgkn bagus juga kalau disewakan jadi gedung pernikahan mungkin, soalnya bagus banget itu mbak foto di fasad depannya. Ih, jd pengen ke batam juga.
ReplyDeletehehehe iya ya bener juga kalo buat gedung pernikahan pasti wow banget
Deleteaku dari dulu dengar kalau Batam terkenal dengan sea food yang enak
ReplyDeletejadi kalau ke sana ku kayaknya bakalan mampir ke tempat makan sea food deh
asliiii...kalo ke batam lagi ga bakal lupa makan seafood
Deletetapi dalam 3 jam rada keringetan juga ya, enaknya nginep sekalian ya mba 1 hari gitu eksplorasi
ReplyDeletekalo 1 hari pasti lebih banyak lagi ya yang bisa di kunjungi
DeleteWah,, nice inpoh, jadi tau mau kemana aja kalau ke Batam.
ReplyDeleteterimakasih sudah mampir hehe
DeleteWah epik! ke Batam nya dari Singapura bukan dari negara sendiri hahaha. Mbak, kapan2 ceritain ongkos2 dan administrasinya dari Singapura ke Batam dooongg. Biayanya lebih worth it dari Singapura ke Batam atau ya sekalian aja Jakarta ke Batam gitu kan. Kujuga tertarik ke Batam, tapi kok harga tiket domestik ngajak berantem......
ReplyDeleteada mbak, di postingan sebelumnya. ada internal link nya juga di post ini.di postingan ke batam lewat singapura ada biayanya
DeleteApapun tempat wisatanya, biasanya yang aku kunjungi itu apa kuliner ciri khas didaerah tersebut. Karna merasa hampa jika belum mencicipinya, jadi menggoda banget tuh Sup Ikan Batam.
ReplyDeletePengen singgah disana sebentar aja, :)
sebentar aja berkesan banget apalagi kalo lama
DeleteDataran Engku Putri sama Masjid Jabal Arofah kayaknya bangunannya bagus, ya, dan cocok untuk jadi tempat foto-foto. Keren juga, nih, caranya. Ke Batam tapi lewat Singapura karena harga tiket domestik mahal. Boleh dicoba, hehe.
ReplyDeleteKayanya kalo ke batam dan punya waktu mepet kalo aku sih berburu kulineran makanan mba haha soalnya blm tentu makanan khas batam ada di kota kita.
ReplyDelete.
Tapi kayanya ke mesjidnya juga ok tuh buat poto poto
Mbak serius ke Batam itu dari Singapura? Waaah, mending ke luar negeri dulu ya baru masuk lg ke dalam negeri. Bia dicontek nih itinerarynya selama di Batam. Liburan singkat dan emnyenangkan.
ReplyDeleteiya karena lebih murah,hehehe
Delete1st time tiba di sini, saya terus follow blognya.. ada masa jemput singgah dan follow blog saya juga. terima kasih
ReplyDeleteterimakasih sudah mampir ya
DeleteSeru banget jalan-jalan singkatnya di Batam, senengnya bisa bertemu mba Lina Sasmita dan menjelajahi Kota Batam dalam waktu 3 jam
ReplyDeleteluar bias ya kak,3 jam bisa menikmati batam, kemarin aku hampir seharian soalnya beberapa lokasi yang ingin dikunjungi itu lumayan jauh sih. kudu kesana kemari jadi sewa mobil seharian. lumayan juga sih hehehe.... serukak
ReplyDeletewkwkwkwk..maunya seharian tapi apa daya banyak itin di Singapore sudah terjadwal
DeleteAamiin~
ReplyDeleteSuatu saat lagi balik dengan waktu yang lebih lama yaa, kak Ruli...biar makin puas berlibur dan bercengkerama dengan kak Lina.
Blm pernah ke Batam, pengen banget ke sana trus nyeberang Singapura hehe :D
ReplyDeleteWah udah pernah ketemu sama Mbak Lina ya? :D
Walau singkat lumayan banyak jg tempat yang udah dikunjungi ya mbak, bahkan sempat wiskulan :D
kalo tiket domestik ngajak berantem mending di balik ya dari singapura ke batam
DeleteSaya juga pernah transit di Batam selama 2 jam, mbak Ruli. Tapi enggak sempat keluar bandara, padahal pingim banget mengexplore kota Batam
ReplyDelete